youngster.id - Universitas Padjadjaran (UNPAD) mulai memproduksi sendiri alat Rapid Test 2.0. Alat yang dinamai Deteksi Cepad ini diklaim memiliki tingkat keakuratan mencapai 80% atau hampir setara dengan tes PCR.
UNPAD bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biomedika Indonesia menciptakan dan memproduksi Rapid Test CePAD Antigen guna mendeteksi keberadaan virus dalam penanganan COVID-19 atau penyakit infeksi lainnya.
Gubernur Jawa Barat, Muhammad Ridwan Kamil memamerkan alat CePAD tersebut.
“UNPAD minggu ini sudah memulai produksi Rapid Tes sendiri. lebih akurat dan murah dibanding yang impor sekarang ini,” kata Kang Emil dalam unggahan pada akun Instagram pribadinya @ridwankamil.
Tidak hanya itu, dia mengklaim tingkat akurasi hasil tes dari rapid test kit tersebut hampir setara dengan akurasi hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).
“Menggunakan metode deteksi antigen bukan antibody seperti yang selama ini dipergunakan. Dinamai Deteksi CEPAD. #covidjabar,” imbuhnya.
Alat Deteksi CEPAD yang diambil sesuai semboyan ‘Biar cepat asal selamat,’ akan mulai produksi sebanyak 5000 kit pada bulan ini. Sedangkan pada bulan Juli sebanyak 10.000 kit dan selanjutnya 50.000 kit per bulan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran (MIPA UNPAD) telah mengembangkan produk rapid test kit ini. Produk ini dianggap lebih akurat karena menggunakan sample antigen (virus) COVID-19 langsung untuk melakukan uji cobanya.
Bahkan untuk mendapatkan hasil akurasi datanya, rapid test kit Deteksi CePAD tersebut hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit saja.
Peneliti Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan industri bioteknologi mengembangkan inovasi dua alat tes yang dapat mendeteksi keberadaan virus Covid-19, yaitu Deteksi CePAD dan Surface Plasmon Resonance (SPR).
STEVY WIDIA
Discussion about this post