ICAEW: Profesional Muda Penggerak Utama Iklim Bisnis Berkelanjutan

The Institute of Chartered Accountants in England and Wales. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Survei dari Center of Risk Management and Sustainability Studies (CRMS Indonesia) pada tahun 2019 lalu menemukan, mayoritas pelaku bisnis di Indonesia belum mengikutsertakan kriteria Environmental, Social, and Governance (ESG) secara terstruktur dalam pengambilan keputusan di organisasinya.

Selain itu, hanya 18,7% dari respondennya yang menyatakan bahwa pimpinan atau direksi organisasi mereka telah menerapkan kebijakan terkait pengelolaan lingkungan dalam proses bisnis dan operasionalnya

Menangkap fenomena tersebut, The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), didukung oleh PwC Singapura, menggelar diskusi berjudul Driving a sustainable business future, yang mengumpulkan para profesional muda dan praktisi bisnis dari seluruh kawasan Tiongkok dan Asia Tenggara.

Mark Billington, ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia dalam mengatakan saat ini pihaknya telah mencapai titik kritis di mana masalah seputar keberlanjutan lingkungan harus menjadi agenda penting bagi pemerintah, pelaku bisnis,dan individu.

“Oleh karena itu, sektor bisnis perlu menyadari pentingnya memberikan manfaat sosial dan lingkungan, serta bagaimana hal ini dapat mendorong nilai jangka panjang operasional dan

profit bisnis mereka,” jelas Mark dalam keterangan persnya Jumat (7/8/2020).

Diskusi tersebut menggarisbawahi pentingnya sektor bisnis untuk menjadi agen perubahan (force for change) dengan mengadopsi strategi berkelanjutan ke dalam operasional bisnisnya, serta bagaimana generasi muda dalam sektor bisnis dapat menjadi penggerak visi ini.

“Di ICAEW, kami berharap dapat memajukan diskusi dan menciptakan percakapan seputar bisnis yang berkelanjutan melalui konferensi, diskusi meja bundar, dan kemitraan kami dengan LSM, lembaga think-tank, bisnis, badan publik, dan lembaga akademis,” tutup Mark Billington.

Sementara itu, Rebecca Kershaw, Responsible Business Manager, PwC Singapura, menjelaskan sektor bisnis sangat didesak untuk dapat menyelaraskan model serta objektif bisnis mereka dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular, di mana sistem dalam organisasi mereka dirancang untuk menghilangkan dan mengurangi pembuangan serta konsumsi sumber daya terbatas.

“Untuk itu, pelaku sektor akuntansi dapat memberikan kontribusi yang signifikan, di mana mereka dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat untuk mengarahkan organisasi atau perusahaan agar mengambil keputusan yang memastikan aspek keberlanjutan serta keberhasilan jangka panjang,” tambahnya.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version