ICUBE Antar 90 Perusahaan Masuk e-Commerce

Tim PT Inovasi Informasi Indonesia (Icube). (Foto: Istimewa/Youngster.id)

youngster.id - Perusahaan solusi e-Commerce bernama ICUBE menyatakan fokus mengelola solusi bagi e-commerce. Bahkan diakhir tahun 2017 ini ICUBE menklaim telah mengantar lebih dari 90 perusahaan kenamaan untuk memperkuat brand dari offline ke ranah e-Commerce.

“ICUBE telah mengalami perkembangan signifikan mulai awal berdiri hingga saat ini. Kami telah menjadi perusahaan yang 100% fokus di e-Commerce solution di Indonesia,” ujar Muliadi Jeo, Founder ICUBE (PT Inovasi Informasi Indonesia) dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/12/2017) di Jakarta.

Beberapa di antaranya adalah Sophie Paris, The Body Shop, Krisbow, Dannmar Equipment, eHobby Asia, serta brand lokal seperti, Electronic Solutions, Kawanlama, Hush Puppies Indonesia, dan Higienis. ICUBE juga telah bekerja sama dengan deretan partner teknologi dan solusi e-Commerce seperti Midtrans, JNE, Fostok, Go-send, Prism, Acumatica, Dotmailer, Emarsys, Biznet, Amazon AWS, dan Microsoft Azure.

Di sisi lain, Muliadi melanjutkan, perusahaan juga berhasil mengembangkan SWIFT, sebuah sistem software berbasis Magento V2 yang didesain untuk memberikan kemudahan bagi retailers atau perusahaan penyedia jasa e-Commerce untuk membangun website Magento sendiri.
Untuk diketahui, Meganto adalah salah satu aplikasi web yang berbasis CMS (Content Management System) khusus untuk e-Commerce.

“Dengan strategi bisnis yang mumpuni, perkembangan ICUBE senantiasa stabil dan bahkan terus meningkat,” kata Yuni Sucipto, Managing Director ICUBE.

Ia bahkan mengklaim sejak tahun 2014 target sales revenue selalu mengalami peningkatan dua kali lipat setiap tahunnya.
Yuni meyakini pada 2018 nanti kebutuhan akan e-Commerce khususnya bagi ritel menjadi sebuah keharusan, karena hal ini tidak hanya membuka sales channel baru, namun juga untuk mengakomodir generasi baru yang memiliki shopping behavior berbeda dengan sebelumnya.

“Kalau dulu kami suka ke mal untuk berbelanja barang-barang kebutuhan, kini toko online menjadi sasaran utama untuk berbelanja, baru kalau waktu pengirimannya tidak tepat, orang akan kembali belanja di toko,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version