IKM Perlu Manfaatkan Hasil Litbang

industri kecil kerajinan logam dari Boyolali. (Foto: ilustrasi/Istimewa)

youngster.id - Industri kecil dan menengah (IKM) nasional dapat memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) sehingga dapat menghasilkan produk yang inovatif sesuai selera konsumen saat ini. Upaya ini diharapkan pula mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk IKM lokal dalam rangka memperluas pasar dan kompetitif di kancah global.

“Kemenperin memliki beberapa Baristand dan Balai Besar di seluruh Indonesia, yang fokus mengembangkan potensi industri di wilayah tersebut,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangan resmi, Rabu (25/10/2017) di Jakarta. Ia menyampaikan hal itu pada Seminar Nasional Industri Kulit, Karet dan Plastik di Yogyakarta.

Lembaga litbang, lanjut Gati, ini sangat diperlukan untuk menciptakan teknologi tepat guna, murah dan aplikatif bagi para IKM. Dia mencontohkan, Balai Besar Karet, Kulit, dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, telah menghasilkan beragam produk riset yang dapat diimplementasikan pada sektor IKM. Misalnya, karpet lantai mobil, ban vulkanisir, dan toe cap untuk sepatu pengaman.

“Produk-produk ini semestinya bisa dikembangkan oleh IKM-IKM kita,” ujarnya.

Selain itu, Gati juga menyebutkan, hasil dari litbang Balai Besar lainnya seperti Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBB) Yogyakarta menghasilan kompor gas otomatis bermotif batik dan mesin spin casting untuk meningkatkan kapasitas produksi kerajinan pewter atau timah.

Selanjutnya, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung menciptakan blok rem komposit untuk kereta api, baterai ion lithium untuk powerbank dengan kapasitas 7000 mAh, serta Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung membuat mesin pemanen jagung.

Gati berharap, IKM nasional mampu mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi terkini terutama dalam menghadapi era Industry 4.0.

“Revolusi industri keempat ini ditandai dengan peningkatan ketersambungan antara manusia, mesin dan sumber daya alam yang dibangun oleh penerapan teknologi informasi dan manufaktur generasi lanjut. Tentunya, dengan mengedepankan proses industri yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan,” paparnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version