youngster.id - Buku merupakan subsektor penyumbang terbesar kelima untuk ekonomi kreatif. Indonesia berhasil mencatatkan penjualan 1.200 judul buku karya penulis Tanah Air ke penerbit internasional sepanjang 2015 hingga 2018. Perkembangan pesat itu dinilai sebagai salah satu prestasi yang membanggakan untuk industri buku nasional.
Pada London Book Fair 2019, Indonesia akan memamerkan 450 judul buku dari 12 penulis nasional. Ketua Komite Buku Nasional Laura Bangun Prinsloo mengatakan, menjual hak cipta ke penerbit luar negeri bukan perkara mudah. Apalagi, catatan penjualan hak cipta pada 2015 sangat kecil. “Penjualannya tidak bisa cepat. Kita harus konsisten hadir di pameran buku internasional,” kata Laura dalam keterangan pers, belum lama ini.
Menurut dia, tren penjualan hak cipta buku kepada penerbit global baru mulai terjadi ketika pemerintah memberikan akses kepada penulis nasional mengikuti pameran buku internasional. Indonesia pun baru mengikuti pameran seperti Frankfurt Book Fair, Bologna Children’s Book Fair, Beijing International Book Fair, serta London Book Fair pada 2015.
Dia menargetkan, sebanyak 50 judul buku bakal terjual pada pameran yang akan berlangsung pada 12 – 14 Maret 2019. “Penjualan hak cipta buku Indonesia kepada penerbit internasional untuk kemudian diterjemahkan membutuhkan kepercayaan yang tinggi. Agar lebih efektif, terkadang juga diperlukan pertemuan tatap muka antara pembeli dan penjual hingga terjadi kesepakatan pembelian,” ungkap Laura.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan buku merupakan subsektor penyumbang terbesar kelima untuk ekonomi kreatif. Saat ini pemerintah mendorong penjualan atau lisensinya ke luar negeri. Dia menyebut penerbit yang sudah memiliki pasar di Inggris di antaranya adalah Mizan dan Cube.
Menurut Triawan, pelaku usaha dalam industri buku tidak boleh hanya bergantung kepada pemerintah untuk eksekusi transaksi. “Kami hanya memberikan fasilitas, tetapi bakal lebih baik jika dunia bisnis juga punya andil yang besar,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post