Indonesia Gandeng Denmark Ubah Sampah Jadi Energi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dan Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Ms Ulla Tørnæs. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Denmark sepakat bekerjasama untuk mengatasi masalah sampah dan air untuk menghasilkan energi.

Menurut data nasional dan profil dasar limbah padat, produksi sampah di Indonesia saat ini mencapai 64 juta ton per tahun. Tahun 2025, pemerintah menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 % atau 20,9 juta ton/tahun. Sedangkan target penanganan sampah sebesar 70 % atau 49, 9 juta ton/tahun. Komposisi sampah di Indonesia terbagi menjadi organik 60 %, plastik 15 %, kertas 10 %, dan lainnya (metal, kaca, kain, kulit) 15 persen. Dengan kondisi tersebut, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menghasilkan energi dari sektor sampah.

Bertempat di Museum Bahari, Jakarta, Melalui Letter of Intent(LoI) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri Denmark yang juga mewakili Kementerian Lingkungan dan Pangan dilakukan kolaborasi untuk pengelolaan sampah dan air.

LoI diharapkan menjadi tanda dimulainya pola kerjasama baru antara kedua Negara dalam bidang pengelolaan sampah dan air. Denmark juga akan mengalokasikan dana 1 juta DKK untuk mendukung kegiatan, melalui sharing best practice dan inovasi.

Pemerintah Indonesia terbuka dengan segala investasi untuk keperluan dan kepentingan Indonesia termasuk pengelolaan sampah. “Presiden menegaskan berkali-kali bahwa sampah adalah problem bagi kita, kalau sampah bisa menjadi resources dan ada investornya yang baik, kita welcome,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dalam keterangan resmi baru-baru ini.

Bentuk kerjasama ini adalah Government to Government (G2G) Cooperation dimana akan ada pakar dari Denmark yang ditugaskan di Indonesia. Rencananya, pakar tersebut akan mulai bekerja di Indonesia bulan Juli 2017 mendatang. “Tujuan kerjasama ini adalah transfer teknologi dan pengetahuan, juga berkontribusi mengembangkan solusi pengelolaan sampah dan air,” jelas Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Ms Ulla Tørnæs.

Saat ini, Denmark telah mampu mendaur ulang sampahnya hingga 70 %, dan mengubahnya menjadi energi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version