youngster.id - Belakangan ini penerapan Internet of Things (IoT) mulai marak di Indonesia. Seiring dengan itu, teknologi 5G akan menjadi salah satu faktor pendukung penerapan IoT. Apakah Indonesia sudah siap menyongsong teknologi terkini itu ?
Salah satu persiapan yang perlu dilakukan Indonesia adalah para tenaga ahli. Senior Vice President Government Affairs Qualcomm Susie Armstrong menyarankan agar Indonesia mulai bersiap menyongsong kehadiran teknologi anyar ini. “IoT membutuhkan 5G dan untuk menjalankan teknologi anyar itu (5G) sebenarnya tak membutuhkan alat yang canggih,” ungkap Susie dalam acara seminar yang diselenggarakan Qualcomm beberapa waktu lalu.
Menurut Armstrong, negara ini masih membutuhkan lebih banyak insinyur untuk mengembangkan teknologi 5G. “Masalah ini sebenarnya tak hanya dihadapi Indonesia. Negara Amerika Serikat sekali pun sebenarnya mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Menurut Country Manager Qualcomm Indonesia Shannedy Ong, teknologi 5G memang sudah rampung. Walau demikian, ia tidak bisa memastikan kapan teknologi ini bisa diadopsi di Tanah Air.
“Kalau diminta pendapat dari Qualcomm, sepertinya belum ada rencana solid (kapan) 5G bisa digunakan di sini. Yang kita dengar 5G itu sudah hampir difinalisasi di sini, mungkin trial-nya tahun ini,” kata Shannedy.
Ia menilai pemerintah harus memenuhi sejumlah upaya untuk mengadopsi 5G, seperti inovasi, kolaborasi, dan regulasi.
Sementara itu, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) juga merencanakan uji coba 5G di turnamen Asian Games 2018 yang akan diadakan pada Agustus mendatang. Menurut Menkominfo Rudiantara, teknologi 5G yang akan diuji di Asian Games 2018 bukanlah seperti teknologi 5G yang akan digunakan di Olimpiade 2020 di Jepang.
“Teknologi ini merupakann uji coba 5G fix wireless dengan kecepatan super kencang dan bisa tembus 100 Mbps,” kata Rudiantara. Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Menkominfo membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menguji coba 5G.
STEVY WIDIA
Discussion about this post