Indonesia Pasar Potensial Bagi Bursa Kripto

Peluncuran Upbit Selasa (29/1/2019) di Hotel Aston, Jakarta. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Mata uang digital, kripto mulai menjadi perhatian bagi para investor di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya agregator bursa cryptocurrency asing hadir di Indonesia. Diantaranya, Liqnet dan Huobi dari Singapura, UpBit dan GoPax dari Korea Selatan dan Luna dari Inggris.

Southeast Asia (SEA) Partner Liqnet Lukman Sutanto mengatakan, Indonesia adalah pasar yang besar. “Dibanding negara lain, peminat aset kripto di Indonesia cukup besar. Sekitar 1,5-2 juta sudah aktif bertransaksi aset kripto,” ucap Lukman belum lama ini.

Data itu mengacu pada riset TNS dan Luno yang menyebutkan, ada lebih dari 1 juta orang yang bertransaksi (trader) mata uang virtual. Alhasil, warga Indonesia menjadi salah satu negara teratas dalam hal pengetahuan tentang mata uang virtual dan kepemilikannya.
Lukman optimistis, aset kripto akan tumbuh ke depan. Dengan begitu, investor bisa meraup untung di kemudian hari.

Sementara itu CEO Upbit Asia Pasifik Alex Kim yang baru meluncurkan layanan di Indonesia pun menyatakan optimisme. “Kami optimistis Indonesia akan memainkan peran utama dalam strategi ekspansi Upbit di Asia Pasifik,” ujar Alex Kim CEO Upbit APAC.

Menurut dia, ekosistem dan potensi aset kripto di Indonesia cukup positif. “Kami tertarik untuk investasi di Indonesia. Kami memahami besarnya peluang di Indonesia. Blockchain juga tumbuh di Indonesia,” ujarnya. UpBit disebut-sebut sebagai bursa cryptocurrency terbesar di Korsel.

Pada Agustus 2018, perusahaan serupa asal Korsel, Coinone juga masuk ke Indonesia. Secara global, volume transaksi Coinone mencapai sekitar US$ 275 dalam sebulan terakhir dan berada pada urutan ke 73 dari 100 bursa kripto terbesar dunia.

Selain pasar yang potensial, pembukaan bursa mata uang digital di Indonesia juga dimungkinkan setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) merilis aturan terkait aset kripto (crypto asset).

Aturan itu berupa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 99 Tahun 2018 yang dirilis pada 20 September 2018. Aset kripto ditetapkan sebagai komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka. Maka, kripto bisa diperdagangkan di bursa berjangka dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Sesungguhnya jauh sebelum ini sudah ada Luno, bursa cryptocurrency berbasis di London, Inggris masuk ke Indonesia sejak 2015. Berdasarkan data Coinmarketcap, Luno berada pada urutan ke-90 dari 100 exchange kripto terbesar dunia dengan jumlah transaksi dalam 30 hari terakhir sebesar US$ 90,4 juta.

Luno bersama lembaga riset TNS melalukan survei kepada 1.000 responden yang mayoritas tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera pada 2018. Hasil riset itu menyebutkan, 63% orang di Indonesia sudah mengenal bitcoin. Popularitas cryptocurrency di Indonesia bahkan mengalahkan Malaysia, Prancis, Italia, dan Romania.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version