youngster.id - Industri kreatif hiburan Korea Selatan terbukti berhasil menarik investasi dari seluruh dunia. Dalam hal ini Indonesia sebagai negara yang kaya akan kreativitas, perlu belajar dari negeri Gingseng ini.
Triawan Munaf Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) mengatakan, Korea Selatan telah memberi contoh bagaimana mengembangkan industri kreatif yang tak hanya sukses di negara sendiri, tetapi juga ke seluruh dunia.
“Banyak sekali yang bisa kita contoh dari Korea Selatan dari segi kreativitas, kedisiplinan, dan cara pemasaran. Terbukti, budaya K-Pop sangat digemari. Bukan hanya musik, tapi juga produk lainnya seperti komik, games, hingga aplikasi. Jadi kreativitas itu muncul dari berbagai aspek dan Korea bisa mengkombinasikan ini menjadi kekuatan ekonomi negaranya,” ungkap Triawan pada pembukaan K-Content Expo 2017, Sabtu (2/9/2017) di Jakarta Pusat.
Menurut Triawan, industri kreatif sangat penting karena dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Selain berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja, dan devisa negara, industri kreatif juga menjadi sarana meningkatkan jati diri bangsa.
“Meniru Korea Selatan, Indonesia kini tengah mengembangkan 16 subsektor industri kreatif. Di antaranya seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, dan kuliner,” tambahnya.
Triawan mengaku telah berbicara khusus kepada pemerintah Korea Selatan agar membuka pasarnya untuk produk-produk kreatif Indonesia, serta membantu mengembangkan kemampuan pelaku ekonomi kreatif Indonesia sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Korea Selatan.
Salah satu bentuk kerja sama adalah penyelenggaraan K-Content EXPO 2017 yang dihelat pada 2-3 September 2017. Sudah kedua kalinya, acara ini diselenggarakan sebagai festival konten kreatif Korea Selatan terbesar di Indonesia, dengan menghadirkan lebih dari 40 perusahaan konten kreatif Korea sebagai eksibitor, terdiri dari K-Pop, TV Content, Game, Animation & Character, Comic, dan Beauty.
Kerja sama kreatif juga dilakukan seperti keterlibatan aktor Joe Taslim di film Korea Selatan. “Kami akan ada co-production, kalau tanpa co-production susah. Film Indonesia di sini hanya sedikit diminati orang Korea, makanya kami mau ada co-production agar ada nilai Korea-nya dan nilai Indonesia-nya,” pungkasnya.
Sementara General Manager Tim Promosi Bisnis Luar Negeri KOCCA Kim Kyeong-gyun mengungkapkan, acara ini diharapkan dapat memperkuat interaksi antara pelaku konten bisnis Indonesia dan Korea Selatan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post