youngster.id - Industri makanan dan minuman menjadi industri prioritas di Indonesia. Sebab, industri tersebut telah berkontribusi sebesar 31,20 % terhadap produk domestik bruto (PDB) Nasional.
Hal itu disampaikan Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Abdul Rochim mewakili Menteri Perindustrian RI pada pembukaan Food Ingredients (Fi) Asia 2016, Rabu (21/9/2016) di Jakarta Internasional Expo ”“ Kemayoran, Jakarta.
“Kami menyambut baik pelaksanaan pameran ini, karena food ingredients merupakan salah satu elemen penting dalam produksi dan pengembangan produk industri makanan dan minuman. Pengembangan industri food ingredients meningkat sejalan dengan industri makanan dan minuman yang variasinya terus meningkat. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan industri makanan dan minuman di triwulan ke II 2016 sebesar 8,22 %. Ini lebih tinggi dari pada pertumbuhan sektor migas yang hanya 6,49 %,” ucap Abdul Rochim.
Selain itu, industri makanan dan minuman Indonesia juga memiliki peranan penting dengan konribusi sebesar 40 % terhadap pasar ASEAN.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Cristopher Eve, mengatakan bahwa pasar makanan dan minuman di wilayah Asia Tenggara terus berevolusi berdasarkan pertumbuhan populasi, kenaikan pendapatan, perubahan gaya hidup, dan permintaan konsumen, termasuk di Indonesia. “Untuk itu, UBM berkomitmen untuk menghadirkan yang terbaik dari industri makanan dan minuman lainnya di seluruh penjuru dunia,” ujar Christopher Eve.
Dalam pembukaan Fi Asia 2016, turut hadir Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman, Business Director UBM Malaysia Rungpech Chitanuwat, Direktur SEAFAST Center IPB Prof Nuri Andarwulan, serta para pelaku industri makanan dan minuman di Asia.
Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, mengatakan, Fi Asia 2016 dapat menambah pengetahuan dan perkembangan dalam industri makanan dan minuman, serta dapat membuka akses dan peluang antar pelaku industri makanan dan minuman di Asia. Sebab, dalam gelaran Fi Asia 2016 turut tersaji seminar dan kongres terkait industri makanan dan minuman serta bahan baku bagi industri makanan dan minuman.
Acara pameran niaga bahan bahan baku makanan dan minuman ke empat di Asia ini berlangsung pada 21-23 September 2016. Fi Asia 2016 merupakan wadah serta peluang bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk memperkenalkan produk-produknya, sekaligus memperoleh serta menggali informasi teranyar seputar industri tersebut. Ajang ini diikuti 650 peserta pameran dari 50 negara. Diharapkan Fi Asia 2016 mampu menyedot 15 ribu pengunjung
“Kami mengharapkan nantinya akan terjadi transfer knowledge dan sharing know how dalam food ingredients industri makanan dan minuman dalam negeri. Tentu hal tersebut dapat menambah pengetahuan yang penting dalam bagi pelaku industri makanan dan minuman di Indonesia,” ucap Adhi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post