youngster.id - Tahun mendatang diperkirakan akan menjadi tahun yang penuh tantangan dengan fluktuasi ekonomi dan percepatan transformasi digital. Tetapi infrastruktur digital yang cepat di Asia Pacific, diperkirakan akan mendorong peningkatan 43% pendapatan dari produk, layanan, dan pengalaman pelanggan yang terhubung secara digital pada tahun 2027.
Demikian laporan InfoBrief dari Lenovo dan AMD yang berjudul CIO Technology Playbook 2023, yang menyoroti peluang, tantangan, dan pertimbangan bagi CIO dalam ekonomi berbasis data saat ini untuk membantu melakukan investasi TI yang tepat.
President Asia Pasifik Lenovo ISG Sumir Bhatia mengatakan, tahun mendatang diperkirakan akan menjadi tahun yang penuh tantangan dengan fluktuasi ekonomi dan percepatan transformasi digital. Oleh karena itu, para pemimpin TI di Asia Pacific lebih menekankan pada penyederhanaan proses dan pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan ketangkasan bisnis, sehingga mereka dapat merespon lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan industry.
“Menanggapi pasar yang terus berkembang, bisnis di kawasan ini memprioritaskan transformasi digital dan memodernisasi infrastruktur TI lama. Dengan penawaran pocket to cloud kami, Lenovo ISG berkomitmen untuk membantu bisnis modern mencapai ketahanan yang lebih baik, sekaligus menjaga ancaman siber,” kata Sumir dalam keterangan pers, Jumat (24/2/2023).
CIO Technology playbook merupakan kajian terhadap lebih dari 900 CIO dan pembuat keputusan TI di Asia Pacific (AP). Hasil yang diamati menunjukkan kekhawatiran di kalangan CIO seputar faktor ekonomi makro yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis pada tahun 2023 dan awal 2024. Bagi 53% responden, inflasi tinggi menjadi perhatian utama pada tahun 2023. Ada 50% dari CIO memberi peringkat harga energi tinggi dan peningkatan harga bahan mentah sebagai area tantangan utama lainnya.
“Sangat penting bagi para pemimpin bisnis untuk tetap berada di puncak tren teknologi agar tetap kompetitif di lingkungan pertumbuhan yang sangat cepat saat ini,” kata Peter Chambers, Managing Director, AMD Asia Pacific dan Japan.
Menurut dia, AMD telah memainkan peran penting dalam proses transformasi berbagai organisasi selama bertahun-tahun. Inisiatif bersama dengan Lenovo melalui CIO Technology Playbook 2023 ini bertujuan untuk memberi para CIO dan pemimpin bisnis lainnya wawasan utama tentang tren teknologi 2023 yang akan memungkinkan para pemimpin bisnis untuk mengimplementasikan infrastruktur digital siap masa depan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,
“Dengan wawasan berbasis data yang komprehensif tentang tren utama seperti Artificial Intelligence/Machine Learning, Hybrid/Multi-Cloud dan solusi Data Management, harapan kami adalah para CIO akan lebih siap untuk menghadapi iklim bisnis yang kompetitif dan bergejolak saat ini,” kata Peter.
Studi lebih lanjut juga menyoroti bahwa pembuat keputusan TI secara aktif mencari cara untuk memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan meningkatkan pemanfaatan aset, ketangkasan, dan ketahanan, memungkinkan mereka untuk merespons lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis.
Dalam hal prioritas bisnis, bagi 36% CIO di Asia, mendorong pendapatan dan pertumbuhan laba adalah prioritas utama, diikuti dengan mendorong pengalaman dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, serta optimalisasi biaya dan penghematan masing-masing untuk 32% responden.
Infrastruktur digital dapat membantu bisnis mengotomatiskan pekerjaan, merampingkan proses, dan meningkatkan produktivitas. 85% organisasi di Asia Pacific setuju bahwa infrastruktur digital sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis. Dengan munculnya multi-cloud dan infrastruktur edge yang berkembang pesat, CIO sangat menaruh perhatian pada meningkatnya kompleksitas operasional TI dan meningkatnya permintaan untuk respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan bisnis mereka yang selalu berubah dan berkembang.
Untuk mempercepat transformasi digital (DX) dan memodernisasi infrastruktur TI lama, para CIO menyerukan peningkatan ketahanan dunia maya (peringkat #1 oleh 49% responden di Asia) dan mengotomatisasi manajemen infrastruktur digital (peringkat #2 oleh 47% responden di Asia) sebagai prioritas investasi utama untuk tahun 2023.
STEVY WIDIA
Discussion about this post