Ini Cara Berinvestasi dan Bangun Kekayaan Yang Cocok Bagi Generasi Milenial

milenial affluent

Generasi milenial mulai berinvestasi. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Milenial sering digambarkan sebagai anak muda berumur 20-an yang hanya berfokus pada gaya hidup. Padahal, faktanya dari ada jutaan milenial yang memiliki akses ke layanan perbankan dan telah memiliki keinginan untuk berinvestasi dan bangun kekayaan. Pandemi ini telah mendorong milenial untuk serius mengevaluasi kondisi keuangan personal mereka dan mulai membangun keamanan finansial yang kuat.

Untuk memudahkan milenial berinvestasi dan membangun kekayaan, HSBC Indonesia meluncurkan  HSBC Advance. Ini adalah solusi keuangan komprehensif mencakup manajemen kekayaan, perencanaan tabungan yang kompetitif, dan perlindungan asuransi.

“Penambahan berbagai layanan dan manfaat baru ke dalam HSBC Advance merupakan bagian dari komitmen kami untuk membantu nasabah membangun kekayaan di setiap tahap kehidupan mereka, sekaligus mendorong pertumbuhan penetrasi wealth management di negara ini,” kata Edhi Tjahja Negara, Director Wealth & Personal Banking PT. Bank HSBC Indonesia dalam jumpa pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Edhi menjelaskan, HSBC Advance mengkombinasikan layanan transaksi keuangan dan solusi wealth management yang komprehensif serta dapat disesuaikan bagi tiap nasabah, HSBC Advance dihadirkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan milenial berusia matang yang ingin mulai membangun kekayaan untuk masa depannya.

Di Indonesia sendiri masih ada kesenjangan besar yang terjadi antara literasi keuangan (38%) dan inklusi keuangan (76%), yang berarti saat ini lebih banyak orang memiliki akses ke produk keuangan, namun pemahaman yang dimiliki masih tetap rendah. Ada pula tren yang mengkhawatirkan dari investor “Fear of Missing Out” (FOMO) yang membuat keputusan investasi berdasarkan tren tanpa benar-benar memahami risiko yang akan terjadi.

Fransisca Arnan, Head of Customers Propositions and Marketing PT Bank HSBC Indonesia menjelaskan, seringkali ada kesalahpahaman bahwa seseorang harus mencapai tingkat pendapatan tertentu untuk bisa mulai secara proaktif berinvestasi dan membangun kekayaannya. “Melalui pembaruan HSBC Advance, kami ingin menghilangkan miskonsepsi ini sedini mungkin meningkatkan literasi masyarakat terhadap wealth management dan menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan mereka menjadi investor yang lebih cerdas,” katanya.

Data HSBC menyebut, di kota-kota tempat HSBC beroperasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang, ada 6,1 juta orang merupakan milenial dewasa yang berusia antara 26 – 40 tahun yang memiliki akses ke perbankan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version