Ini Cara ParagonCorp Mengembangkan Usaha di Era Disrupsi Digital

ParagonCorp

Ini Cara ParagonCorp Mengembangkan Usaha di Era Disrupsi Digital (Foto: IDNTimes.com)

youngster.id - Wardah merupakan sebuah merek kosmetik ternama buatan Indonesia di bawah bendera ParagonCorp. Eurommonitor International Cosmetics in Paris menempatkan Wardah di peringkat ke-6 sebagai perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di dunia pada tahun 2014-2015. Dalam 10 tahun perkembangannya sangat melesat, Paragon tumbuh 16x lipat.

Sejatinya, mengembangkan Paragon ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan Harman Subakat, Group CEO Paragon Corp mengatakan bahwa perjalanan membangun Paragon ini dimulai dari home industry. Bagaimana Paragon bisa membangun organisasi sambil menangkap opportunity, sehingga penjualan melesat 16x lipat?

“Ini bukan hal yang mudah, saya analogikan masuk Paragon itu seperti nambal ban tapi mobilnya harus jalan, gak bisa berhenti, kalau berhenti opportunity lepas. Konsumen menunggu banget karya-karya terbaik Paragon. Wardah di capture sebagai brand yang pertama kali di Indonesia yang growthnya di tahun 2014-2015  melesat seperti terbang. Wardah dibahas Harvard Business Review, menjadi bahan studi kasus sebelum kemudian dibahas di Indonesia,” ujar Harman, dalam acara Talkshow virtual yang bertema Implementation of Business Communication Competence in the Industrial World  yang digelar Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM beberapa waktu lalu.

Menurut Harman, ketika Paragon sedang membangun organisasi di tahun 2017, dalam program yang dirancang untuk jangka waktu 5 tahun, pada tahun 2020 ada wabah Covid. Sebuah narasi besar bergulir, yaitu nilai kebermanfaatan Paragon harus tetap ada, tidak  boleh turun.

“Beasiswa tidak boleh putus tiba-tiba gara-gara Covid-19. Kebermanfaatan jangan sampai turun. Bagaimana mengimplementasikan apa yang kita believe, visi misi  teruji dalam kondisi yang susah. Ketika kondisi mudah itu hanya jadi jargon. Paragon itu ingin selalu bermanfaat. Kami bangga hari ini Paragon berhasil menghadapi Covid-19,” ujar Harman.

Program CSR Paragon mencapai nilai Rp 60 miliar, value Paragon adalah kebermanfaatan, kebaikan. Program CSR tersebut fokus untuk penanganan Covid-19 di awal pandemi. Bantuan APD ke 130 rumah sakit seluruh Indonesia, puluhan alat Kesehatan untuk beberapa rumah sakit rujukan di DKI dan Sumbar, serta realtime PCR, mobile X-ray, ventilator dan bedside monitor senilai lebih dari 60 Milyar rupiah serta pembuatan hand sanitizer.

Perkembangan dunia teknologi digital sedikitnya memengaruhi berbagai industri dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Terdapat peran-peran manusia yang kemudian tergantikan oleh teknologi. Namun bagi Paragon masih percaya bahwa interaksi manusia tidak bisa terkalahkan oleh teknologi. Teknologi AI berperan ketika pekerjaan tersebut mustahil dilakukan oleh manusia karena jangkauan yang terlalu jauh. Penggunaan teknologi AI ditempatkan ketika secara manual tidak mungkin dilakukan manusia.

“Prinsip bisnis adalah seberapa besar perusahaan bisa memahami kebutuhan konsumen. 4.0 itu adalah tools-nya, bisa dipakai bisa juga tidak dipakai. Cara-cara komunikasi bisa dengan virality, hari ini bagaimana kita bisa memahami konsumen kita apakah ide-ide kita relevan dengan keinginan konsumen. Buat mahasiswa fresh graduate, jangan pesimis dalam memasuki dunia kerja. Perusahaan tidak hanya melihat nilai dari ijazah kamu, tapi juga dari portofolio. So, terus belajar, buat portofolio yang terbaik. With great power comes great responsibility,” tutup Harman. (*AMBS)

Exit mobile version