Minggu, 18 Mei 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Ini e-Commerce Paling Populer Versi Survei Snapcart

27 Maret 2018
in News
Reading Time: 2 mins read
Shopee Kembali Gelar Kampanye “10.10 Big Mobile Shoping Day 2017

Shopee menjadi e-commerce paling popular Ramadhan 2020 versi Snapchart. (Foto: Fahrul Anwar/Youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Snapcart melakukan riset mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia. Siapa yang rutin berbelanja online dan kategori apa yang paling sering dibeli. Termasuk siapa e-commerce paling popular saat ini. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.

Riset Snapcart mendapati, pembelanja rutin e-commerce didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65% dan sisanya 35% pembelanja laki-laki. “Kategori yang diakui paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian, aksesoris, tas, sepatu, dan peralatan kesehatan dan kecantikan,” ujar Felix.

Dari segi frekuensi belanja, Shopee menjadi e-commerce dengan frekuensi belanja tertinggi dibandingkan dengan e-commerce lainnya. 29% responden secara rutin (setidaknya satu kali tiap minggu) berbelanja di Shopee. Adapun Tokopedia berada di peringkat dua dengan perolehan sebesar 22% dan disusul Lazada sebesar 10%.

Baca juga :   Kadin Indonesia Ajak UMKM Solo Go Digital

Berdasarkan usia, setengah atau 50% pembelanja merupakan Generasi Milenial (berusia antara 25-34 tahun), disusul Generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31%, Generasi X (35-44 tahun) sebanyak 16%, dan 2% sisanya merupakan Generasi Baby Boomers (usia 45 tahun keatas). Adapun, berdasarkan Status Sosial Ekonomi (SSE), responden dengan tingkat belanja tertinggi berasal dari SSE C2 sebesar 38%, SSE A dan B masing-masing 22%, dan SSE C1 sebesar 15%.

Shopee, Lazada, dan Tokopedia merupakan brand yang paling diingat oleh responden. Shopee unggul dengan skor awareness sebesar 81, Lazada berada di peringkat dua dengan skor 80, disusul Tokopedia dengan skor 78.

“Berdasarkan temuan riset terbaru kami, 37% responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di Indonesia,” ungkap Felix Sugianto, Business Development Director, Snapcart Asia Pasifik dalam keterangan resmi baru-baru ini di Jakarta.

Baca juga :   JD.ID Gelar “Annual Seller Engagement 2019”

Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25%) dan Lazada (20%). Mereka adalah 3 besar penyedia layanan belanja online di Indonesia.

“Keberhasilan Shopee sebagai penyedia layanan e-commerce dengan awareness tertinggi, frekuensi pembelian tertinggi dan yang paling sering digunakan oleh konsumen Indonesia menunjukkan keberhasilan mereka berkomunikasi dengan efektif pada pembelanja online di Indonesia,” ujar Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer, Snapcart Asia Pasifik.

Berdasarkan hasil riset Snapcart, responden mendapatkan sumber informasi mengenai e-commerce dari iklan di televisi sebesar 24,5%. Kemudian, 24,3% mendapatkan informasi dari word of mouth dengan keluarga, kerabat, dan teman. Iklan di sosial media seperti Facebook, Instagram atau Twitter menyumbang 21%. Sedangkan 15,1% mendapatkan informasi dari iklan di situs online.

Riset Snapcart juga menemukan bahwa penduduk Pulau Jawa dan Sumatera Utara merupakan pembelanja online yang paling dominan.

Baca juga :   Pertumbuhan User Line Indonesia Naik 200%

Berdasarkan data geografi, pembelanja e-commerce tertinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta (22%), Jawa Barat (21%), Jawa Timur (14%), Jawa Tengah (9%), Banten (8%), dan Sumatra Utara (6%).

Pengamat pemasaran Godo Tjahjono PhD mengatakan, tren pembelanjaan e-commerce di Indonesia meningkat karena jumlah konsumen online dan variasi produknya bertambah. Akan tetapi, diskon harga dan bonus seperti bebas biaya pengiriman masih menjadi faktor dominan dalam mengakuisisi konsumen baru.

Hadir sejak 2015, Snapcart melakukan terobosan di industri riset pasar dengan menyajikan data secara real-time. “Data yang terkumpul sangat akurat dan mencakup volume yang sangat besar, karena setiap hari kami menerima lebih dari 10.000 struk belanja dari 50.000 pengguna aktif bulanan di Indonesia,” ujar Soon Lee.

Saat ini, Snapcart telah hadir di empat negara, yaitu Indonesia, Filipina, Singapura, dan Brasil.

 

STEVY WIDIA

Tags: e-commerceSnapcart
Previous Post

Kunci Menjadi Developer Hebat

Next Post

Platform Digital Ini Bercita-Cita Lahirkan Sejuta Pengusaha Baru

Related Posts

marketplace
Headline

Bank DBS: Penjualan e-Commerce Asia Tenggara Diprediksi Tembus US$410 Miliar pada 2030

15 Mei 2025
0
Lazada
News

Langkah Strategis Lazada Untuk Berantas Produk Palsu

29 April 2025
0
Lazada
Analyze

Laporan Lazada: 76% Penjual eCommerce Asia Tenggara Butuh Dukungan untuk Adopsi AI

9 April 2025
0
Load More
Next Post
Platform Digital Ini Bercita-Cita Lahirkan Sejuta Pengusaha Baru

Platform Digital Ini Bercita-Cita Lahirkan Sejuta Pengusaha Baru

Untuk Anak Bangsa, Program Gojek Bagi Pejuang Kemerdekaan

Go-Jek Beri Liburan Gratis ke Luar Negeri

Bang Joni, Chatbot Asli Indonesia

Tren Platform Percakapan Berbasis AI Dimulai

Discussion about this post

Recent Updates

Lark x MII

Hadirkan Solusi untuk Tingkatkan Kolaborasi di Dunia Kerja, MII Gandeng Lark

17 Mei 2025
talent war

Strategi Bagi Para Pencari Kerja di Tengah Fenomena “Talent War”

17 Mei 2025
Hyper-Personalization

“Hyper-Personalization”, Strategi Pemasaran Masa Depan Berbasis AI

17 Mei 2025
BRI Finance

Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif, BRI Finance Terapkan Strategi Captive Market

16 Mei 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

21 Maret 2019
Sylvia Surya

Sylvia Surya : Sukses “Mengembangbiakan” Kedai Kopi Melalui Cara Waralaba

14 April 2022
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Princeton Digital Group (PDG)

PDG Peroleh Pendanaan Hijau Rp1,7 Triliun dari Bank DBS & UOB Indonesia

13 Maret 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Lark x MII

Hadirkan Solusi untuk Tingkatkan Kolaborasi di Dunia Kerja, MII Gandeng Lark

17 Mei 2025
talent war

Strategi Bagi Para Pencari Kerja di Tengah Fenomena “Talent War”

17 Mei 2025
Hyper-Personalization

“Hyper-Personalization”, Strategi Pemasaran Masa Depan Berbasis AI

17 Mei 2025
BRI Finance

Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif, BRI Finance Terapkan Strategi Captive Market

16 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version