Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Inklusivitas Digital Menjadi Tantangan Bisnis Telekomunikasi Indonesia di 2024

27 Agustus 2024
in News
Reading Time: 2 mins read
Inklusivitas Digital Menjadi Tantangan Bisnis Telekomunikasi Indonesia di 2024

GeekTalk dan Technologue Award 2024. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Badan Pusat Statistik dalam laporan Statistik Telekomunikasi Indonesia 2022, menunjukkan bahwa masih ada desa yang belum menerima sinyal telepon seluler atau bahkan belum difasilitasi menara Base Transceiver Station (BTS). Ini menunjukkan meskipun lebih dari setengah penduduk Indonesia telah mengakses internet, persebarannya belum merata. Kualitas sinyal yang diterima masyarakat juga beragam.

Head of Triota Mastel Teguh Prasetya mengatakan, inkulivitas digital ini menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi industri telekomunikasi Indonesia di tahun 2024.

“Menciptakan konektivitas dan inklusivitas digital bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama di daerah terpencil merupakan tantangan besar. Ini termasuk mengatasi biaya tinggi pembangunan jaringan dan kesenjangan akses teknologi antara wilayah perkotaan dan pedesaan,” kata Teguh dalam acara GeekTalk dan Technologue Award 2024 bertema “Tol Langit Menjembatani Indonesia: Masa Depan Indonesia Berdaulat di Era Digital” Senin (26/8/2024) di Jakarta.

Baca juga :   First Media Luncurkan Platform Pendukung Pendidikan

Tantangan lain, kata Teguh adalah pengaruh perkembangan teknologi 5G bagi industri telekomunikasi, implementasi jaringan dan perluasan 5G. “Upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat adalah fokus utama. Ini juga termasuk kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui Fixed Mobile Convergence (FMC), Internet of Things (IoT) dan kocerdasan buatan (AI) dalam hal layanan dan infrastruktur,” paparnya.

Menurut CEO Alita Praya Mitra itu, penggunaan internet di Indonesia telah melebihi kapasitas jaringan yang tersedia. Data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) akan penetrasi internet Indonesia 2024  menyebut jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221 juta orang atau sekitar 79,5% dari total populasi. Sementara itu, kapasitas jaringan internet yang tersedia di Inodnesia pada tahun 2020 baru mencapai sekitar 18,1 Tbps.

Baca juga :   Risk & Control Forum, Bangun Keamanan Cyber di Industri Telekomunikasi

Teguh juga mengungkapkan, masih banyak kelompok atau daerah yang belum memiliki akses internet secara mudah dan optimal. Mereka adalah pelajar dan mahasiswa, petani dan nelayan, masyarakat pedesaan, usaha kecil dan menengah, dan penyandang disabilitas. Semua ini terhubugn dengan pertumbuhan ekonomi digital. “Karena itu, sektor-sektor krusial seperti Pendidikan dan kesehatan harus memiliki konektivitas digital sampai ke kota-kota tier-2 dan tier-3 hingga dearah terpencil,” ujarnya.

Untuk itu, Teguh menegaskan perlu peningkatan infrastruktur internet, komunikasi, data center, cybersecurity, serta pelatihan dan pengembangan tenaga kerja di bidang teknologi digital.

Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua Bidang Regulasi dan Advokasi APJII Syahrial Syarif yang mengungkapkan, Merujuk data APJII, daerah urban masih paling besar dengan kontribusi 69,5%, sementara daerah rural hanya berkontribusi 30,5%.

Baca juga :   Tren Edutech 2020 : Teknologi Membuat Siswa Lebih Cepat Paham Pelajaran

Sementara, jika dibagi per pulau, Pulau Jawa masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 57,82%, disusul Sumatera 20,69%, Sulawesi 6,47%, Kalimantan 6,12%, Bali dan Nusa Tenggara 5,12%, serta Maluku dan Papua 3,79%.

Di sisi lain, dengan jumlah pengguna internet mencapai 220 juta orang, kecepatan Internet di Indonesia hanya sebesar 29 Mbps (mobile broadband) dan berada di peringkat sembilan dari 11 negara ASEAN. Hal ini menunjukkan ketersediaan akses internet cepat dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia masih belum merata.

“Penetrasi Internet yang tahun ini mencapai 79,5% masih dihantui oleh kendala pada peningkatan kualitas koneksi Internet dan juga permasalahan pada pemerataan jaringan Internet di daerah,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Tags: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)industri telekomunikasiInklusivitas DigitalTriota Mastel
Previous Post

Lazada Klaim Hemat Konsumsi Listrik dan Emisi GRK Sebesar 40%

Next Post

Castrol Protect Perlindungan Asuransi Kecelakaan Berteknologi AI

Related Posts

Indonesia Internet Expo and Summit 2025 Ajang Kolaborasi Ekosistem Internet Nasional
Headline

Indonesia Internet Expo and Summit 2025 Ajang Kolaborasi Ekosistem Internet Nasional

22 Agustus 2025
0
XL Axiata
Headline

XL Axiata Raih Laba Bersih Tertinggi Dalam Satu Dekade

7 Agustus 2024
0
Selular Award 2023
News

Penggunaan Data Internet Diprediksi Capai 400 GB Per Orang Pada Tahun 2033

28 Juni 2023
0
Load More
Next Post
Castrol Protect Perlindungan Asuransi Kecelakaan Berteknologi AI

Castrol Protect Perlindungan Asuransi Kecelakaan Berteknologi AI

Yayasan BUMN Suntik Dana Hingga Rp 3 Miliar Bagi 20 Inovator

Yayasan BUMN Suntik Dana Hingga Rp 3 Miliar Bagi 20 Inovator

ESQA

6 Startup East Ventures Masuk Daftar Forbes Asia 100 to Watch 2024

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version