youngster.id - Pengolahan limbah plastik, menjadi tanggung jawab bagi pelaku industri dan rumah tangga dalam upaya melestarikan lingkungan. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), turut menjawab tantangan ini melalui inovasi pengolahan limbah plastik PET (Polyethylene terephthalate) menjadi bahan Aspal Beton Ramah Lingkungan atau yang dinamai Green Asphalt.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, pengelolaan limbah Green Asphalt adalah salah satu upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang telah dikembangkan PKT sejak tahun 2020.
“Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan peran perusahaan dalam sustainable mobility, dimana Green Asphalt menjadi solusi produk sipil ramah lingkungan yang turut meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk sarana transportasi penghubung,” kata Rahmad dalam keterangan pers, Rabu (4/5/2022).
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton dengan 17% atau sekitar 11,6 juta ton merupakan sampah plastik. Sebagai jenis limbah yang membutuhkan waktu puluhan hingga ribuan tahun untuk terurai, limbah plastik kerap menjadi fokus utama dalam berbagai upaya pengolahan limbah, karena dianggap memiliki berbagai dampak negatif mulai dari pencemaran lingkungan, kesehatan, hingga membuat tanah tidak subur.
Menurut Rahmad, inovasi Green Asphalt bertujuan untuk mengolah limbah plastik PET agar dapat digunakan sebagai campuran penguat aspal beton untuk infrastruktur jalanan. Inovasi ini dapat menjawab dua tantangan sekaligus, tidak hanya pencemaran limbah plastik yang dapat diminimalisir, tapi juga menurunnya intensitas pemeliharaan jalan dikarenakan kualitas aspal beton yang semakin baik.
Tercatat, sejak awal program diinisiasi di 2020 hingga bulan Juni 2021, perusahaan produsen pupuk dan petrokimia ini telah berhasil mereduksi sekitar 650 kilogram sampah plastik menjadi bahan campuran Green Asphalt yang telah digunakan di beberapa sarana dan prasarana jalan di area PKT diantaranya area perumahan dan jalan industri.
Dalam proses pengolahan Green Asphalt, PKT turut berkolaborasi bersama rekanan kerja perusahaan. Beberapa pihak yang turut dilibatkan dalam pengembangan diantaranya PT Wijaya Karya Pratama sebagai pelaksana proyek yang berlokasi di Bontang Utara, dan Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda untuk melakukan serangkaian pengujian yang diperlukan untuk implementasi program tersebut.
“Green Asphalt saat ini sudah dalam tahap aplikasi berkelanjutan pada perbaikan jalan yang berada di kawasan PKT dan terus dilakukan observasi, namun jika nantinya teknologinya terus ditingkatkan, bukan tidak mungkin praktik ini dapat diterapkan secara massal di berbagai industri sebagai alternatif dalam metode pembangunan infrastruktur jalan. Kami optimis dan berharap bahwa dengan inovasi ini, PKT siap menjadi pelopor dalam pengolahan limbah plastik sebagai komoditas yang memiliki daya guna tambahan dalam prinsip ekonomi sirkular,” tutup Rahmad.
STEVY WIDIA
Discussion about this post