Inovasi, Kunci Pembangunan Teknologi

Menristekdikti M Nasir menargetkan ada 40 inovasi di produksi pada 2017. (Foto: uns/Youngsters.id)

youngster.id - Pertumbuhan ekonomi yang lambat membuat banyak negara mencari hal baru yang meningkatkan daya saing. Sejumlah pihak mengatakan pembangunan teknologi adalah harpan baru. Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Jumain Appe, menekankan perlunya inovasi, termasuk dari segi teknologi, untuk mendorong pembangunan ekonomi demi peningkatan produktivitas.

“Di dalam membangun inovasi teknologi perlu melakukan kolaborasi antara berbagai sektor. Sayangnya, masing-masing aktor memiliki kelamahan dalam berinteraksi,” kata Jumain Kamis (9/11/2017) dalam Qualcomm Innovation Seminar 2017, di Jakarta.

Menurut Junaidi, masih jarang industry yang melakukan pengembangan produk dan teknologi.“Jadi tidak seimbang dunia penelitan dan industri,” ujar dia.

Selain itu, dia melihat banyak regulasi yang kurang kondusif terhadap perkembangan inovasi dan industri nasional. Padahal, menurut dia, dari segi perkembangan manusia dan sumber inovasi teknologi yang dimiliki Indonesia sangat besar.

“Yang perlu kita dorong saya kira sumber daya manusia dengan edukasi tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang menciptakan produk dan menguasai teknologi ke depan,” kata dia.

Hal senada disampaikan Susie Armstrong, Senior Vice President Engineering Qualcomm. Dia berpendapat inovasi sangat penting.

Dia juga melihat bahwa saat ini adalah kesempatan yang tepat bagi Indonesia untuk berinovasi dalam Internet of Things (IoT) dikarenakan populasi yang dimiliki Indonesia.

Meski demikian hal itu harus diimbangi dengan edukasi dan kreativitas dari anak muda dan lembaga pendidikan, serta dukungan pemerintah dari segi kebijakan paten hingga pendanaan penelitian.

“Tidak bisa berdiri sendiri. Pengembang, manufaktur, operator dan pembuat kebijakan harus berkolaborasi,” kata Susie.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version