youngster.id - AirAsia menerapkan auto bag drop yaitu teknologi baru dalam otomatisasi penyerahan bagasi untuk mempermudah pelayanan kepada penumpang. Layanan yang diluncurkan di Bali diklaim sebagai inovasi pertama di Indonesia.
” Ini komitmen dari AirAsia untuk melakukan inovasi dan melakukan pelayanan maksimal. Fasilitas Auto Baggage Drop AirAsia ini adalah yang pertama di Indonesia. Semua orang dapat melakukan Auto Baggage Drop sendiri,” kata Andy Adrian Febryanto Direktur Komersial AirAsia Indonesia, Andy Adrian Febryanto, dalam siaran resmi, Selasa (28/6/2016) dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Auto Baggage Drop ini memudahkan penumpang tanpa harus antre lama-lama. Tinggal ambil boarding pass dan bag tag di Self Check-in Kios, langsung saja menuju counter Auto Baggage Drop. Fasilitas itu dapat digunakan penumpang yang telah memiliki boarding pass tiga hingga satu jam sebelum jadwal keberangkatan internasional atau dua hingga satu jam sebelum keberangkatan domestik.
Di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai terdapat tujuh mesin kios dan konter yakni tiga di keberangkatan internasional dan empat di keberangkatan domestik. Di kios tersebut penumpang harus menimbang bagasi sebelum memasukan kode pemesanan tiket untuk selanjutnya mengisi data sesuai dengan petunjuk yang tertera pada layar mesin kios pelaporan tersebut.
Andy lebih lanjut menjelaskan bahwa bagasi tidak dapat diterima akibat keterlambatan dalam penyerahan atau hal lain, mesin Auto Bag Drop akan secara otomatis membatalkan proses.
Selain itu, petugas AirAsia juga akan mengawasi barang bawaan penumpang yang masuk ke pojok Auto Bag Drop. Bagasi yang melebihi ukuran, berat, atau membutuhka penanganan khusus, akan diarahkan untuk diproses secara manual.
Fasilitas itu diharapkan dapat mempersingkat waktu layanan konter secara signifikan sehingga penumpang dapat terhindar dari antrian panjang di konter konvensional.
Penempatan fasilitas yang pertama kalinya di Bali mengingat Pulau Dewata merupakan pintu sttategis maskapai penerbangan itu termasuk mengantisipasi lonjakan wisatawan domestik pada libur lebaran dan juga wisawatan asing.
“Bali menjadi program percontohan dan rencananya kami akan aplikasikan di bandara lainnya di Indonesia,” pungkas Andy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post