youngster.id - Berkomitmen untuk memperkuat strategi bisnis melalui penerapan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang baik, perusahaan alat kesehatan Itama Ranoraya mengklaim telah memberikan dampak bagi Masyarakat.
Antara lain partisipasi pada program pencegahan stunting dengan menyediakan alat-alat Antropometri di fasilitas kesehatan, pemenuhan kantong darah dengan berkolaborasi bersama Palang Merah Indonesia (PMI), dan penyediaan alat suntik sekali pakai untuk program imunisasi nasional.
“Kami konsisten menerapkan nilai-nilai ESG dalam setiap aspek operasi kami, mulai dari cara kami mengelola jejak lingkungan dan berinteraksi dengan karyawan serta pelanggan, hingga pendekatan kami dalam menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitar kami. Kami berkomitmen untuk selalu melakukan bisnis yang bertanggung jawab, dengan memanfaatkan keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang kami miliki untuk membangun dunia yang lebih baik dan lebih sehat,” kata Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk, Selasa (30/1/2024).
Menurut Heru, dalam upayanya memberikan kualitas dan kenyamanan bagi pelanggan dan mitra, Itama terus berupaya melakukan diversifikasi produk dan layanan menuju usaha yang ramah lingkungan. Ketersediaan teknologi medis berkualitas tinggi serta layanan pemeliharaan reguler yang terjamin, memungkinkan konsumen menikmati produk dengan masa pakai yang lebih panjang sehingga mengurangi biaya pengadaan yang diperlukan fasilitas kesehatan serta mencegah limbah yang tak perlu.
Itama juga menggencarkan aspek tanggung jawab lingkungan melalui pengolahan limbah medis tersertifikasi. Dengan demikian, limbah tersebut dapat segera diolah dan mencegah paparan ke manusia. Salah satu penghematannya yang tercatat dari tahun ke tahun, Perseroan berhasil meminimalisir limbah kertas dalam operasionalnya menekan penggunaan di tahun 2023 sebanyak 503 rim dalam kesehariannya disertai upaya meminimalisir penggunaan kertas baru dan menggunakan kertas yang tidak terpakai secara berulang. Hal ini sejalan dengan kontribusi penghematan setiap rimnya untuk mencegah penebangan pohon.
“Program yang berorientasi sosial juga terus digencarkan. Itama secara rutin dari tahun ke tahun telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam sektor kesehatan melalui pelaksanaan berbagai insiatif, misalnya melalui donasi alat kesehatan serta donor darah rutin bersama Palang Merah Indonesia (PMI),” kata Heru.
Aktivitas ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan ketersediaan suplai darah dan plasma, serta memastikan ketersediaan pasokan darah bagi pasien yang membutuhkannya. Sebab sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar ideal kebutuhan darah sebanyak 2% dari total populasi sebuah negara. Dalam konteks Indonesia, ini berarti dibutuhkan sekitar 5,5 juta kantong darah per tahunnya.
“Ke depannya, kami telah memetakan sejumlah komitmen ESG lainnya untuk memperkuat strategi bisnis Itama. Kami harap hal ini dapat terus berkontribusi bagi sektor kesehatan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” pungkas Heru.
HENNI S.