youngster.id - Resiko penularan Covid-19 sangat besar bagi para tenaga medis dalam menangani jumlah pasien di masa pandemic ini. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat menjadi salah satu tindakan yang esensial dalam pencegahan dan pengendalian potensi terpapar virus.
Kebutuhan akan APD yang melonjak dengan drastis mendorong tim Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, untuk memproduksi face shield yang akan langsung didistribusikan kepada seluruh tenaga medis yang membutuhkan, baik di rumah sakit, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya.
Tim yang diprakarsai dosen Ir Adi Indrayatno mulai membuat face shield dengan melakukan modifikasi dari rancangan open source yang dipublikasikan oleh PRUSA. Dengan panjang diameter kepala 17,5 cm dan dilengkapi oleh kait karet pengikat kepala, shield dibuat dengan lembaran mika 0,4 mm yang dipotong dan dilubangi.
Namun, kemampuan 3D Printer dalam memproduksi produk secara kontinu pun cukup terbatas, sehingga diperlukan adanya penambahan unit. Hingga saat ini, terdapat 6 buah 3D Printer yang memproduksi 60 – 80 buah produk setiap harinya, dengan total lebih dari 1600 face shield yang telah didistribusikan. Seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19 dan meluasnya daerah penyebaran, permintaan akan face shield terus bertambah hingga mencapai 9.419 unit.
Tim juga melakukan inovasi lain dengan membuat molding yang berupa cetakan plastik dalam produksi face shield.
“Dengan adanya molding ini, produksi face shield dapat ditingkatkan menjadi sebanyak 500 – 1.000 unit setiap harinya,” kata Adi dalam siaran pers Humas ITB, Senin (3/8/2020).
Adi memaparkan bahwa molding yang telah dipersiapkan semenjak tiga minggu yang lalu dan sudah siap untuk digunakan. Melalui pendanaan dari LPPM ITB, dalam melakukan produksi dan distribusi face shield, terdapat beberapa pihak yang terlibat, seperti staf, peneliti, bahkan dari alumni ITB. “EITITUers” yang merupakan sebutan untuk ITB angkatan 1982 pun menjadi garda terdepan dalam gerakan ini melalui “Yayasan Alumni ITB 82”.
“Untuk itu, kami terus mengupayakan berbagai cara agar kebutuhan APD dapat tersalurkan di seluruh Indonesia dalam waktu yang seefisien mungkin. Dengan adanya molding yang telah kami buat ini, sekiranya saya berharap produksi face shield dapat dilakukan lebih massal sehingga tenaga medis pun dapat terlindungi dari penularan Covid-19,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post