youngster.id - Ditengah terpuruknya industri pariwisata, hadir aplikasi Indonesia Tourism E-Learning (ITEL). Aplikasi ini menawarkan kursus online untuk peningkatan dunia pariwisata yang mentargetkan 10.000 karyawan yang terkena dampak dalam bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
ITEL merupakan inisiasi dari Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) bersama beberapa assosiasi industri Pariwisata Indonesia seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Indonesia Hotel General Manager Indonesia (IHGMI), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Indonesian Tour Leader Association (ITLA), Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI).
Panca Sarungu, Ketua Umum MASATA mengatakan, aplikasi ITEL ini tercipta sebagai bentuk kontribusi nyata dari MASATA untuk pariwisata Indonesia. “Target utama peserta ITEL ialah para pekerja pariwisata yang terkena PHK atau unpaid leave akibat dampak dari COVID-19, ITEL mentargetkan 10.000 peserta dalam 3 bulan kedepan tambahan kemampuan “Upskiling” berbasis kompentensi untuk karyawan yang terkena dampak dalam bidang Pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Panca dalam keterangannya Senin (11/5/2020).
Menurut dia, selain menambah ilmu pariwisata, aplikasi ini diciptakan untuk mengisi waktu luang pekerja pariwisata yang terkena dampak dari Covid-19.
“Covid-19 membuat beberapa karyawan dari Industri lain harus mencari alternatif dalam era normal baru. Lewat aplikasi ini, kami juga memikirkan bagaimana caranya membantu orang-orang di industri lain untuk belajar pariwisata. Kesempatan mengajak mereka mau beralih ke industri ini yang selalu digadang2 jadi penghasil devisa no 2 setelah energi, untuk menambah jumlah SDM terlatih yang ada saat ini” ucap Panca lagi.
ITEL merupakan sebuah sistem kursus online gratis yang bersertifikat dengan fokus pada peningkatan dunia pariwisata. Ada beberapa fitur menarik di dalamnya, yakni Kursus Online, Ruang Kelas, Perpustakaan, Berita Pariwisata, Latihan Soal, dan Ujian. Fitur seperti “Ruang Kelas” dimana terdapat jadual yang diajar langsung oleh para mentor secara online yang dapat ditonton rekamannya pada kelas2 berikutnya , fitur lain adalah Latihan Soal dengan sistem “Download and Go”, hanya digunakan oleh peserta sebagai latihan. Fitur Ujian streaming yang dipakai hanya saat ada ujian saja dengan waktu sangat flexible.
“Tujuan kami adalah setelah pandemi ini berakhir, Indonesia memiliki sumber daya nomor 1 di ASEAN untuk industri pariwisata, ibarat direset harusnya kita memanfaatkan masa seperti ini untuk bisa mengasah kemampuan sehingga setelah new normal posisi kita bisa lebih baik dari Malaysia dan Thailand bahkan Singapura,” kata Panca menegaskan.
Tetty DS Ariyanto Ketua Umum ITLA yang menaungi hampir 1500 tour leaders seluruh Indonesia mengatakan, sebagai wadah profesi, DPP ITLA memfasilitasi peningkatan kapasitas anggotanya melalui program Merdeka Belajar.
“Tujuannya adalah dalam rangka pemeliharaan kompetensi profesi dan agar tetap memiliki kemampuan kebekerjaan (employability skills) dalam situasi dan kondisi di era disrupsi berorientasi layanan prima serta cerdas berinovasi, Kolaborasi ITEL adalah sinergi yang pas dan semoga menghasilkan sinergi yang berfaedah,” jelas Tetty.
Sementara itu, K. Swabawa, CHA , salah satu anggota Dewan Penasihat ITEL yang juga praktisi, penulis buku perhotelan, akademisi serta professional trainer mengatakan ITEL merupakan suatu terobosan yang inovatif yang melibatkan berbagai Industry Expert sebagai online mentornya. Langkah strategis ini akan menjadi essential supplement dalam rangka akselerasi pembangunan SDM Pariwisata Indonesia yang berdaya saing global.
Saat ini Aplikasi ITEL baru dapat diakses oleh pengguna ponsel Android. Untuk pengguna iOS dan Windows akan menyusul beberapa waktu mendatang. Kedepan ITEL akan menggandeng Kementrian, Lembaga, BUMN dan organisasi swasta untuk mengembangkan medium dan higher education.
STEVY WIDIA
Discussion about this post