youngster.id - e-Fishery merupakan startup yang berhasil menerapkan teknologi dalam bisnis perikanan. Keberhasilan ini membuat Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil menggandeng e-Fishery dan meluncurkan kampung perikanan digital di Desa Puntang, Kabupaten Indramayu.
Gubernur Ridwan mengatakan, e-Fishery bermanfaat untuk menata sistem pemberian pakan ikan bagi pembudidaya. “Aplikasi e-Fishery bisa mengatur sistem pemberian pakan ikan. Waktunya diatur, kemudian kapasitas pakannya diatur,” kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil yang dikutip Antara, Senin (10/12/2018).
Menurut dia, program kampung perikanan digital ini diprediksi meningkatkan produksi ikan lele di Desa Puntang. Emil menargetkan produksi ikan lele di sana turut meningkatkan nilai sektor ini Rp 1 triliun menjadi Rp 2 trilun per tahun.
“Aplikasi tersebut bisa diunduh dengan ponsel pintar milik pembudidaya ikan. Harapannya, memudahkan mereka mengatur waktu pakan ikan. Ini melalui penelitian secara ilmiah,” kata Kang Emil menegaskan.
Sementara itu, Chief Executive Officer eFishery Gibran Huzaifah mengatakan manfaat penggunaan alat atau aplikasi eFishery bagi pembudidaya bisa terlihat ketika musim panen. Dalam satu tahun, petani bisa panen sampai enam kali. “Pembudidaya bisa berhemat pakan, karena semua sudah ditakar. Tinggal dioperasikan melalui ponsel,” ujar Gibran.
Menurut dia, aplikasi yang dirancangnya sudah digunakan seratusan pembudidaya ikan. Hasilnya pun sudah terbukti. Setidaknya menggunakan alat itu bisa panen lebih dari empat kali. EFishery diperkenalkan sejak 2013.
EFihery merupakan teknologi pemberi pakan ikan otomatis ini sempat menjadi proyek percontohan di Thailand dan Bangladesh. Ini sebagai proyek kerja sama antara perusahaan perintis akuakultur Cybreed, selaku pengembang eFishery, dengan Winrock International, USAID, dan Universitas Kasetsart Thailand.
Aplikasi ini menggabungkan pemberian pakan otomatis dengan algoritma dan sensor untuk meningkatkan efisiensi pakan dalam bisnis perikanan air tawar.
STEVY WIDIA