Jakarta Dance Extravaganza, Kolaborasi Koreografer Tari Jakarta

Karya koreografer tari dan nyanyi, Beautiful Bots dari EKI Dance Company. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki bekerja sama dengan Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta menggelar acara kolaborasi tari pada 5 dan 6 Oktober 2019 di Teater Besar Taman Ismail Marzuki.

Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan potret mini sebuah percampuran kultur, sebuah ruang interaksi yang mempersoalkan identitas, kemudian terjadi silang pemikiran, sehingga memperkaya ekspresi dari tiap-tiap pelakunya. TIM tidak hanya sebagai tempat untuk mempresentasikan karya seni, tapi juga tumbuh sebagai ruang laboratorium seni.

Dalam hal tari juga tumbuh komunitas yang berlatih dan membuat karya di lingkungan TIM. Beragam kelompok tari berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada yang mempertahankan budaya asal, ada yang bertahan dengan budaya Barat, ada yang berupaya memodernisasikan dengan membuat fusion antara budaya Timur dan Barat, ada yang setia dengan gaya populer, dan ada juga yang sepenuhnya sebuah karya dengan gaya yang baru. Di antara semuanya itu, kebanyakan gagasan karya tentu lahir dan tumbuh dari kegelisahan menjalani hari-hari di Jakarta.

“Selama dua hari pementasan Jakarta Dance Extravaganza (JDE) ini, kita diajak untuk melihat kembali sekelumit sejarah tumbuhnya seni di Taman Ismail Marzuki. Mereka yang akan tampil di JDE ini, ada yang telah ada sejak TIM berdiri, ada koreografer senior kerap berkarya di TIM, dan ada juga koreografer muda yang sering berlatih dan pentas di areal TIM, dan masih banyak yang lainnya,” jelas Edy Junaedi Kadisparbud DKI Jakarta dalam keterangannya, Jumat (4/10/2019) di Jakarta.

Senada dengan hal itu, Rusdy Rukmarata, Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta juga menyampaikan harapannya akan acara ini. “Keikutsertaan koreografer dan penari lintas genre dan lintas zaman dalam acara ini, saya yakin akan membuahkan harapan baru. Bahwa kalau kita bekerja sama, saling mendukung dan sering berbagi panggung bersama, dunia tari Indonesia pasti akan diperhitungkan. Bahkan, bisa menjadi primadona di dunia tari internasional,” katanya.

Sementara Imam Hadi Purnomo, Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki memiliki harapan besar terhadap acara ini. “Jakarta Dance Extravaganza ini adalah salah satu bukti adanya kolaborasi yang sangat harmonis dalam dunia seni. Kami berharap dan terus mendoakan agar kerja sama ini bisa berlanjut setelah adanya revitalisasi TIM dan sampai seterusnya, demi kemajuan dunia seni Indonesia,” ungkapnya.

Selama Jakarta Dance Extravaganza, terdapat 10 kelompok tari yang akan tampil dengan latar belakang yang berbeda. Dalam rangkaian acara JDE juga akan dilaksanakan kegiatan Diskusi Tari pada tanggal 6 Oktober 2019 di Lobi Teater Besar dengan tema “Revitalisasi Tari di Jakarta” dengan Narasumber Aiko Senosoenoto, Rury Nostalgia, Frans Sartono dan moderator Tommy F. Awuy.

STEVY WIDIA

Exit mobile version