youngster.id - Indonesia makin mengukuhkan diri sebagai salah satu pusat perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Ketahanan ekonomi dan pertumbuhan PDB yang kuat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di antara negara-negara G20, hingga mampu memikat para investor dan pebisnis untuk mendirikan usaha di Indonesia.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memperkirakan pertumbuhan startup Indonesia diperkirakan akan meningkat sebanyak 30% di 2019. Indonesia juga telah memiliki beberapa unicorn, startup yang memiliki valuasi US$1 miliar (sekitar Rp14 triliun) atau lebih. Bahkan, Indonesia diprediksi bakal memiliki unicorn kelima pada akhir tahun ini, mengikuti jejak Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
Tech in Asia, salah satu platform komunitas teknologi terbesar di Asia, memilih Jakarta untuk menjadi tuan rumah Tech in Asia Conference. Konferensi ini merupakan konsolidasi dari beberapa konferensi lokal Tech in Asia sebelumnya yang dalam tujuh tahun terakhir diadakan di beberapa kota seperti Tokyo, Singapura, dan Jakarta.
“Indonesia merupakan pasar penting bagi startup yang ingin menembus pasar regional, mengingat banyak peluang besar yang tersedia. Sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan ekosistem startup di Asia, kami berusaha menjadi penghubung yang membantu pengusaha digital dalam membangun bisnis di pasar Asia,” ungkap Willis Wee, Founder Tech in Asia, dalam keterangannya, Rabu (2/10/2019).
Acara Tech In Asia Conference akan digelar pada 8 dan 9 Oktober 2019 di di Jakarta Convention Center, Jakarta. Ajang ini diperkirakan akan menyedot 6,000 pengunjung dari berbagai kalangan seperti investor, para eksekutif, media lokal maupun internasional, dan komunitas teknologi.
Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, pembicara dari perusahaan maupun startup teknologi terkemuka akan berbagi wawasan yang sangat bermanfaat tentang bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya. Antara lain, Rohit Sipahimalani Joint Head Investment Group, Temasek International, Randy Jusuf Managing Director PT Google Indonesia, Jason Thompson CEO OVO, William Tanuwijaya Founder dan CEO Tokopedia serta Achmad Zaky CEO Bukalapak.
Selain berkesempatan untuk mendapatkan wawasan, serta memperluas jaringan dengan para pemangku kepentingan dalam ekosistem teknologi di Asia, para pengunjung juga dapat mengikuti berbagai segmen. Seperti Startup Factory yang menampilkan produk dari 100 startup regional. Lalu ada Startup-Investor Speed Dating: Startup dan investor mendapatkan kesempatan untuk bertemu, melakukan pitching langsung, dan mengkaji kemungkinan untuk bekerja sama. Arena Pitch Battle: Startup terpilih akan melontarkan ide masing-masing di depan para
pengunjung, investor, dan pihak-pihak terkait, untuk memenangkan hadiah menarik. Serta Roundtable dimana para pengunjung dapat berinteraksi lebih dekat dengan para tokoh industri teknologi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post