youngster.id - Pada masa pandemi, Indonesia mengalami kejahatan siber cukup tinggi yang memanfaatkan situasi Covid-19. Pada Kuartal 3 2020, Trend Micro mendeteksi bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapat serangan malware yang berkaitan dengan Covid-19 dengan jumlah 11.088.
Tren Micro memprediksi jaringan rumah, perangkat lunak yang mendukung bekerja dari jarak jauh, dan sistem cloud atau komputasi awan akan menjadi pusat gelombang serangan siber di tahun 2021.
Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono mengatakan, laporan prediksi Trend Micro bertajuk Turning the Tide memprediksi kejahatan siber di tahun 2021 akan secara khusus menargetkan jaringan rumah sebagai jalur utama yang membahayakan teknologi informas (TI) perusahaan dan jaringan internet of things (IoT).
“Saat mulai memasuki dunia pascapandemi, tren kerja jarak jauh kemungkinan akan tetap digunakan di banyak organisasi. Kami memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif,” ujar Laksana Budiwiyono, dalam keterangannya Jumat (8/1/2021).
Menurut Laksana, serangan kejahatan siber kemungkinan akan memilih mengeksploitasi celah yang ada dalam kolaborasi online dan produktivitas perangkat lunak setelah datanya terbuka, dibandingkan dengan zero-days.Tim keamanan perlu melipatgandakan pelatihan para karyawan sebagai pengguna teknologi, memperkuat deteksi dan respon, serta mengontrol akses secara adaptif.
“Setahun terakhir ini adalah tentang bertahan. Sekarang saatnya bagi bisnis untuk kembali berkembang, dengan keamanan cloud yang komprehensif sebagai pondasi mereka,” imbuhnya.
Laporan prediksi tersebut memperingatkan bahwa karyawan yang secara teratur mengakses data sensitif (misalnya, profesional HRD yang mengakses data karyawan, manajer penjualan yang menangani informasi pribadi pelanggan, atau eksekutif senior yang mengelola nomor rahasia perusahaan) berada pada risiko terbesar.
Saat menggunakan integrasi dengan pihak ketiga, Trend Micro juga memperingatkan API yang terekspos akan menjadi vektor serangan pilihan baru bagi kejahatan siber, cara tersebut dapat memberikan akses ke data pribadi pelanggan, kode sumber, dan layanan back-end.
Sistem cloud adalah area lain di mana ancaman akan terus terjadi pada tahun 2021, dari pembajakan, kesalahan konfigurasi, dan penyerang yang mencoba mengambil alih server cloud untuk menyebarkan gambar kontainer berbahaya.
Selain itu, serangan email spam yang memanfaatkan Covid-19 juga cukup banyak terjadi di Indonesia, yaitu sebanyak 11.889. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat satu se-Asia Tenggara dalam kategori serangan email spam berkaitan dengan Covid-19.
STEVY WIDIA
Discussion about this post