youngster.id - Jobsmart meluncurkan aplikasi mobile berbasis Android untuk perusahaan. Kehadiran aplikasi JobSmart versi Android tersebut tidak lepas dari respons terhadap banyaknya permintaan dari perusahaan yang merupakan pasar JobSmart, yang sebelumnya hanya dapat mengakses JobSmart melalui laptop atau komputer saja.
Semenjak beralih dari situs pencarian kerja, JobSmart semakin gencar untuk memposisikan diri sebagai penyedia platform untuk Screening Management System. Saat ini sudah tercatat lebih dari 1400 perusahaan yang telah menggunakan layanan JobSmart.
Peter Wijaya Co Founder & COO JobSmart menjelaskan kehadiran aplikasi mobile tersebut bertujuan untuk memudahkan pekerjaan HRD dan membantu mengubah pola kerja HRD menjadi lebih produktif. Tampilannya yang sederhana dan mudah digunakan, semakin membuat nyaman untuk screening kandidat di mana pun dan kapan pun.
“Menyeleksi tumpukkan curriculum vitae secara berulang-ulang, setiap kali ada perusahaan yang membuka lowongan, saya berpikir ini bisa atau tidak dikerjakan dengan cepat, biar lebih produktif. Karena terkadang CV banyak, namun HRD melakukan pekerjaan juga berdasarkan mood. Kalau mood sedang buruk, kemudian ada kandidat yang terlewatkan, itu akan merugikan,” jelasnya dalam keterangan pers baru-baru ini.
Menurut Peter, fitur yang tersedia juga tidak jauh berbeda dengan versi web. Melalui aplikasi tersebut, perusahaan tetap dapat screening kandidat secara real-time, melihat laporan kepribadian dan video interview kandidat, serta fitur pencocokan pintarnya. Namun dengan aplikasi JobSmart versi android, kandidat akan lebih mudah untuk menyelesaikan tes seleksi kerja dan melakukan rekaman video interview di mana pun dan kapan pun. Selain itu, perusahaan atau HRD juga akan lebih mudah menyeleksi dan menentukan keputusan.
“Kami melakukan kompresi terhadap semua video yang direkam oleh kandidat, sehingga tidak menghabiskan banyak kuota internet untuk melihatnya. Ada beberapa teman yang sambil di perjalanan pulang, mereka menggunakan aplikasi ini untuk melihat video yang masuk, dan mereka bisa langsung mengambil keputusan apakah ditolak atau lanjut ke proses berikutnya,” kata Peter lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post