youngster.id - Berdasarkan data Startup Ranking, Indonesia berada di urutan kelima dari sisi jumlah startup terbanyak di dunia, yakni 2.305. Posisi pertama ditempati Amerika Serikat dengan 69.565 perusahaan. Disusul oleh India (11.819), Inggris (6.025), dan Kanada 3.145.
Saat ini dari usaha rintisan di Indonesia sudah enam yang berstatus unicorn dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar, yaitu Tokopedia, Traveloka, Ovo, Bukalapak, Xendit, GoTo, dan Ajaib. Sementara dua startup sudah berstatus decacorn dengan nilai valuasi lebih dari US$ 10 miliar, yaitu Gojek dan J&T Express.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil EL Himam mengatakan, ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Hal ini juga didukung dengan terus lahirnya startup.
“Perkembangan ekonomi digital yang luar biasa ini tentunya membutuhkan banyak developer yang berkualitas untuk berpartisipasi di dalamnya. Kemenparekraf tentunya memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem developer subsektor aplikasi dan gim yang juga berkualitas,” kata El Hilman dalam acara Baparekraf Developer Day 2022 baru-baru ini.
Menurut El Hilman dalam masa pandemi Covid-19 ini, ekonomi digital Indonesia terakselerasi dengan cepat. Dari riset yang dilakukan Google, Temasek, & Bain Company 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mampu menyentuh angka US$ 70 miliar dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Melalui program Baparekraf Developer Day yang diselenggarakan sejak 2016, El Hilman berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengembang perangkat lunak, menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi talenta digital.
STEVY WIDIA
Discussion about this post