youngster.id - Kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengimplementasikan QlueThermal, solusi terbaru dari Qlue untuk memonitor suhu tubuh dan penggunaan masker secara otomatis sebagai protokol checkpoint di beberapa tempat di daerah tersebut. Ini merupakan langkah pertama dari sinergi Qlue dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, melalui kolaborasi ini, solusi teknologi Qlue akan digunakan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan kabupaten cerdas melalui pemanfaatan teknologi smart city.
“Hingga saat ini, lebih dari 150 perangkat QlueThermal sudah diimplementasikan di pemerintahan, gedung perkantoran yang terdiri dari kantor BUMN dan BUMD, rumah sakit, dan sejumlah kantor milik swasta. Sejak awal implementasi, QlueThermal sudah mendeteksi lebih dari 100.000 wajah, di mana 15 ribu di antaranya terdeteksi tidak mengenakan masker, dan lebih dari 6 ribu di antaranya memiliki suhu tubuh di atas ambang batas,” kata Rama dalam keterangannya, Rabu (16/9/2020).
Menurut dia, QlueThermal adalah salah satu contoh bagaimana kemajuan teknologi bisa membantu dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru di situasi yang kurang menyenangkan seperti sekarang. “Dengan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan/AI) dan Internet of Things (IoT), data-data yang didapatkan dari QlueThermal akan divisualisasikan di sebuah dashboard terintegrasi, sehingga membantu pemerintah dalam mengakselerasi penataan daerahnya di masa pandemi,” ucap Rama menegaskan.
Sebagai langkah awal kolaborasi tersebut, Qlue dan APKASI menyelenggarakan seminar virtual bertajuk “Menata Kembali Kabupaten yang Adaptif dan Smart Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru”. Webinar ini menghadirkan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB B.Wisnu Widjaja, Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang, Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, dan Rama Raditya.
Melalui webinar ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berbagi pengalaman bagaimana daerah mereka menghadapi pandemi yang sudah berlangsung selama setengah tahun lebih, dan bagaimana kemajuan teknologi membantu mereka dalam menata kembali kabupaten mereka di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin menjelaskan pengimplementasian teknologi Qlue yang membantu pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di daerah tersebut. Sebagai kabupaten di provinsi yang memiliki jumlah pasien Covid-19 terbesar kedua di Indonesia, per 15 September, Kabupaten Trenggalek memiliki 221 pasien positif Covid-19, atau berkontribusi sebesar 0,58% dari total angka positif di Provinsi Jawa Timur. Hal ini menjadikan Kabupaten Trenggalek berada di peringkat ke-7 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur jika dilihat dari jumlah kasus positif Covid-19. .
“Awalnya kami menggunakan thermo gun untuk melakukan pengecekan suhu tubuh. Tapi orang-orang yang berada di garda terdepan untuk melakukan pemeriksaan berpeluang terpapar Covid-19 dari pelaku perjalanan. Solusi teknologi karya anak bangsa, QlueThermal, membantu kami dalam melakukan screening orang yang masuk perbatasan Trenggalek. Sekarang proses screening dapat dilakukan dengan cepat, dan seluruh data yang masuk melalui QlueThermal juga bisa dilihat secara langsung melalui dashboard terintegrasi,” kata Bupati.
Menurut dia, sejak digunakan di bulan Juli lalu, seluruh perangkat QlueThermal sudah mendapatkan lebih dari 20 ribu data dengan rata-rata suhu tubuh 36,5 °C, jumlah pelanggaran (tidak mengenakan masker) sebanyak lebih dari 2.500 orang, dan lebih dari 400 orang yang memiliki suhu tubuh di atas normal.
STEVY WIDIA
Discussion about this post