youngster.id - Google melalui program Launnchpad Acceletor kembali membawa startup Indonesia mengikuti program Launchpad Accelerator Google angkatan ketiga ini. Selama 2 minggu 6 startup ini mendapatkan pelatihan khusus tentang kewirausahaan di Launchpad Space, San Fransisco California AS.
Ada banyak pengalaman berharga yang mereka peroleh. “Dengan program ini Google telah merubah cara pandang saya tentang menjalankan bisnis. Yang pasti melalui pelatihan ini saya jadi bisa menyempurnakan gaya menejemen serta mempertimbangkan besar bisnis yang sedang saya jalani, ” ucap Daniel Witono CEO Jurnal dalam temu media Kamis (16/3/2017) di Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan para founder lain. “Hal yang paling berharga adalah interaksi dengan mentor karena yang dilakukan Google benar-benar spesifik pada apa yang kita butuhkan,” kata Reynazran Royono, founder dan CEO Snapcart.
Sementara Andreas Senjaya CEO dan co-founder iGrow mengaku mengikuti pelatihan di Launchpad Space, juga menambah pengalaman dan membuka peluang ekspansi bagi iGrow.
“Tanya bagaimana ekosistem di Brazil ternyata ada prospek di sana, bisa berkolaborasi dengan startup di sana. Kolaborasi startup ini menciptakan progress bukan hanya untuk startup di negara kita tapi juga global,” kata dia.
Sedang Sandy Colondam Co-founder, Head of Strategy and Product PicMix, mengatakan bahwa Launchpad Accelerator dapat membantu PicMix untuk mengetahui keinginan pasar India untuk mengembangkan produknya. Tidak hanya membuka peluang untuk melebarkan bisnis, Launchpad Accelerator juga membawa perubahan bagi iGrow, salah satunya OKR Google (Objectives and Key Results) yang menurut dia dapat meningkatkan rate sampai investasi.
“Dulu memutuskan sesuatu berdasarkan instinct sekarang dari tools monitoring views bisa melihat demografi yang ternyata bervariasi dan dapat dijadikan strategi yang runut,” ujar Andreas.
Tidak hanya membuka peluang untuk melebarkan bisnis, Launchpad Accelerator juga membawa perubahan bagi iGrow. Salah satunya OKR Google (Objectives and Key Results) yang menurut Andreas dapat meningkatkan investasi.
“Dulu memutuskan sesuatu berdasarkan insting sekarang dari tools monitoring views bisa melihat demografi yang ternyata bervariasi dan dapat dijadikan strategi yang runut,” ucapnya.
Perubahan juga dialami Chief Technology Officer Qlue Andhika Adhitama di mana dia bersama tim belajar menciptakan budaya dalam membangun lingkungan untuk mengejar misi perusahaan.
“Berkat ini bisa akses ke mentor mengobrol bersama teman-teman sesama startup, banyak perubahan yang membawa lebih baik. Setelah dari sana teamwork lebih kuat, bisa menerapkan teknologi yang kami tahu sebelumnya,” ujar dia.
Keenam startup tersebut merupakan angkatan ketiga dari program ini, menandakan telah ada 20 startup yang mengikuti Launchpad Accelerator Google. Erica Hanson Program Manager Developer Relations Team Google mengatakan, prgram ini merupakan salah satu dari berbagai komitmen Google dalam mencapai target tahun 2020-nya, yaitu melatih 100.000 developer seluler anak bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara.
Selanjutnya, pendaftaran kelas ke-4 Launchpad accelerator kini telah dibuka hingga 24 April 2017.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post