youngster.id - Sebagai langkah mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan demi meminimalisir kerusakan lingkungan, perusahaan kosmetik AVO bekerja sama dengan Rekosistem dalam mengelola limbah kosmetik melalui program #AVOSustainableLiving.
Anugrah Pakerti selaku Founder dan CEO AVO mengatakan, program #AVOSustainableLiving merupakan sebuah gerakan untuk mendorong gaya hidup ramah lingkungan.
“Kerja sama dengan Rekosistem dalam mengelola limbah kosmetik di lingkup karyawan AVO menjadi suatu langkah yang besar dalam mewujudkan program tersebut. Kami harap AVO dan Rekosistem dapat memperluas cakupan kerja sama kedepannya,” kata Anugrah, Selasa (23/8/2022).
Sejatinya, program #AVOSustainableLiving ini merupakan sebuah bentuk upaya menjaga bumi dan alam melalui pengelolaan limbah kosmetik internal AVO untuk diolah dan didaur ulang dengan bantuan Rekosistem menggunakan Rebox.
Rebox merupakan kotak yang dipasang sebagai Internet of Things (IoT) drop box atau tempat sampah pintar dengan tujuan untuk mengumpulkan sampah anorganik dari tempat umum. Dalam konteks kerja samanya dengan AVO, Rekosistem mengembangkan Rebox dengan dilengkapi teknologi machine learning atau pemelajaran mesin yang dapat mendeteksi produk dari AVO, seperti Avoskin, Looke Cosmetics, Oasea Laboratories, dan Lacoco En Nature.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan AVO dalam mengelola limbah kosmetiknya melalui Rebox. Hal ini merupakan salah satu langkah kami dalam mengedukasi dan memfasilitasikan pengelolaan limbah dan daur ulang. Kedepannya kami berencana untuk bekerja sama dengan lebih banyak brand lainnya,” kata Ernest Layman, Co-founder dan CEO Rekosistem.
Dalam praktiknya, limbah kosmetik dikumpulkan oleh karyawan AVO di Kantor AVO Yogyakarta melalui Rebox yang telah terintegrasi dengan aplikasi Rekosistem untuk perhitungan reward point bagi tiap kemasan yang dikumpulkan. Kemudian, limbah kosmetik yang sudah terdata dan dalam kondisi terpilah dengan Rebox akan dikirim menuju Rekosistem Waste Hub yang tersebar di wilayah Jabodetabek oleh Lion Parcel.
Setelahnya, Rekosistem akan mengelompokkan barang yang akan didaur ulang sesuai jenisnya untuk kemudian didistribusikan kepada rekan-rekan Rekosistem untuk proses daur ulang.
“Teknologi machine learning milik Rebox ini dapat memberikan data dari hasil pengumpulan limbah kosmetik serta papan peringkat untuk penyetor limbah kosmetik terbanyak,” tutup Joshua Valentino, Co-founder dan COO Rekosistem.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post