youngster.id - Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, anak muda termasuk mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks daripada sekadar menyelesaikan tugas-tugas akademis. Mereka juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis. Salah satu kunci adalah kemampuan beradaptasi.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono dalam kuliah umum berjudul “Survival Leadership, Facing Uncertainties” di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
“Kunci utama dalam menghadapi perubahan ialah survivability, yaitu bagaimana kemampuan kita untuk beradaptasi di tengah perubahan yang berlangsung, ” ucap Armand yang dikutip Rabu (8/5/2024).
Dalam acara yang dihadiri sekitar 700 mahasiswa UNDIP , Armand memaparkan pentingnya memiliki jiwa kepemimpinan sebagai fondasi kuat untuk bertahan di tengah banyaknya perubahan.
“Menjadi seorang pemimpin, kita harus bisa cepat tanggap dalam beradaptasi di era modern yang dinamis. Salah satu cara yang dilakukan BCA adalah mendengarkan berbagai feedback dari nasabah yang mendorong kami untuk terus berinovasi demi menjawab kebutuhan mereka,” ucapnya.
Kegiatan ini adalah bagian program “BCA Berbagi Ilmu” yang dilaksanakan di sejumlah kota di Indonesia. Dalam kesempatan itu, hadir Duta Bakti BCA Nicholas Saputra menekankan bahwa kepemimpinan maupun kreativitas dapat tumbuh dari masa-masa paling sulit seperti yang terjadi di dunia perfilman.
“Salah satu yang paling penting adalah daya tahan. Saya merasa daya tahan ketika kita bekerja, ketika kita menginginkan sesuatu, menjadi kunci karena hidup itu panjang, karier itu panjang, meskipun kadang kita juga harus belajar sprint. Yang paling penting juga adalah pendidikan. Di tengah-tengah saya main film, saya kuliah juga di jurusan arsitektur. Saya rasa pendidikan itu bisa diambil dari mana saja baik formal maupun informal. Semua itu diperlukan dalam menumbuhkan kepemimpinan dalam diri kita,” terang Nicho.
Program “BCA Berbagi Ilmu” telah dibuka pada 3 Mei lalu di BINUS University, Jakarta. EVP Corporate Communications & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA Berbagi Ilmu di bawah payung Bakti BCA menjadi bentuk dukungan kepada generasi muda untuk menjadi SDM unggul dan memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia. Terlebih, menurut BPS, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak hingga tahun 2030, ditunjukkan dari jumlah penduduk usia produktif yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.
“Kami percaya bahwa investasi terbaik bagi generasi muda ini adalah pendidikan, karena itu Bakti BCA berkomitmen untuk terus memfasilitasi mereka dengan berbagai bentuk dukungan,” ucapnya.
Selain di BINUS University dan UNDIP, jajaran direksi BCA lainnya juga akan hadir membawakan berbagai topik terkait teknologi, industri keuangan, dan perbankan di sejumlah universitas, antara lain Institut Teknologi Bandung di Bandung, Universitas Sriwijaya di Palembang, dan Universitas Udayana di Bali. Selain itu, program “BCA Berbagi Ilmu” akan menghadirkan kegiatan Student Banking Tour yang akan mengajak sejumlah siswa tingkat SMA untuk belajar mendalami materi perbankan dan literasi keuangan seraya berkunjung langsung ke kantor cabang BCA. Serta kegiatan pemberdayaan bagi penyandang difabel.
Pada tahun 2023, rangkaian kuliah umum “BCA Berbagi Ilmu” dilaksanakan pada 5 universitas di Indonesia, dan diikuti oleh lebih dari 3.000 mahasiswa. Sedangkan untuk kegiatan Student Banking Tour disemarakkan oleh kehadiran lebih dari 900 siswa siswi dari 18 sekolah. Terakhir, bagi penyandang difabel, sekitar 30 orang turut diberdayakan melalui pembekalan keterampilan, bazaar karya, dan tur ke kantor cabang BCA.
STEVY WIDIA