youngster.id - Membangun ekosistem pendidikan vokasi, tentu diperlukan kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama melahirkan lulusan yang kompeten. Dengan begitu, kesenjangan antara kebutuhan dunia industri dan lulusan yang dihasilkan sekolah menengah kejuruan (SMK) perlu semakin diperkecil.
Untuk itu, sinergi antara dunia industri dan sekolah perlu dibangun sehingga lulusan yang dihasilkan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar dunia usaha dan industri.
Guna memperkenalkan hasil teaching factory siswa SMK ke pasar, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV), Bisnis Pariwisata Kemendikbudristek menggelar Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK tahun 2021.
Nana Halim, Kabag Tata Usaha BBPPMPV, Bispar mengatakan pameran yang diikuti SMK–SMK ini merupakan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang menjadi penting sebagai ajang pembuktian produk-produk hasil karya yang dihasilkan siswa SMK dan juga sudah menjadi rintisan startup bisnis di Indonesia.
“Melalui pameran kali ini, siswa/wi SMK mencoba unjuk produk mereka, yaitu memamerkan produk-produk teaching factory yang mereka buat di sekolah dan pada saat ini dikumpulkan di Balai Bispar ini. Tujuannya, pembuatan produk ini memang sekarang dianjurkan output dari teaching factory itu harus dihilirisasi ke pasar, sehingga hasil produk-produk itu bisa dijual di pasar dan untuk wirausaha” tutur Nana dalam acara Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK saat ditemui di kawasan (BBPPMPV), Bispar Sawangan Depok Selasa (30/11/2021).
Disebutkan Nana, peserta pameran ini terdiri dari unsur SMK, Balai Besar di lingkungan Vokasi dan Seameo. Selain itu SMK yang datang berasal dari 31 Provinsi, dari Sabang sampai Merauke.
“Di tahun ini pameran diikuti oleh siswa/wi yang berasal dari 31 provinsi dari Sabang sampai Marauke. Tentu saja, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong para peserta didik setelah mereka lulus nanti untuk bekerja. Selain itu, melalui program ini mereka juga bisa menjadi seorang wirausahawan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Sabli, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut, karena ke depannya siswa akan lebih mandiri dalam menemukan talentanya sehingga akhirnya dapat membuka peluang usaha.
“Kami mengapresiasi dengan mendukung kegiatan ini. Selain itu, melalui kegiatan ini kami ingin melakukan penyelerasan potensi para lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri sehingga para industri pasar kerja tidak akan kecewa dan kami harapkan mereka tidak melatih lagi para lulusan SMK untuk bekerja di industri atau di perusahaannya,” jelas Sabli.
Selain itu, lanjut Sabli, pihaknya juga mendorong kerja sama link and match ini antara pendidikan vokasi dengan industri untuk sebanyak-banyaknya membuat kelas industri di SMK. “Harapannnya, setiap tahun kegiatan ini akan terus ada, agar kami bisa melakukan evaluasi agar bisa mendapatkan hal-hal baru dan jga termasuk didalamnya melakukan inovasi,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post