youngster.id - Kementerian Koperasi dan UKM akan mendesain pola bisnis kemitraan antara kelompok usaha besar dengan UMKM sehingga kedua kelompok usaha tersebut diharapkan lebih terintegrasi dan mendapat porsi pembiayaan yang besar dari pemerintah.
”Supaya yang kecil dan besar itu bisa terintegrasi. Kalau yang besar tumbuh nanti yang kecil ketarik juga. Hanya dengan ini kita bisa mendapatkan pembiayaan yang besar,” kata Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM dalam keterangannya Selasa (29/10/2019) di Jakarta.
Dia juga mengatakan Presiden Jokowi tidak menginginkan struktur ekonomi hanya didominasi oleh UMKM saja kendati UMKM disebut harus menjadi pondasi ekonomi Indonesia. Baik UMKM maupun kelompok usaha besar harus didorong supaya saling bekerja sama.
“Jadi bagaimana caranya yang gede dan kecil bekerja sama, sehingga bukan yang gede diturunkan tapi ini [UMKM] ditarik. Sebab kita sudah harus siap, yang gede-gede lawan gede-gede di dunia kerja sama dengan UMKM kita,” kata Teten.
Apabila pola kemitraan ini berjalan baik, menurut Teten, bukan tidak mungkin Indonesia tumbuh menjadi sebuah negara maju sebagaimana didukung dengan hasil kajian dari Bank Dunia, di mana Indonesia diproyeksikan bakal maju sama seperti China, Amerika Serikat, dan India.
“Mengapa Pak Presiden menugaskan saya ke sini. Saya tahu betul apa keinginan beliau. Pak Presiden ingin membawa Indonesia menjadi negara maju. Saat ini kita sudah masuk ke G-20. Masuk G-20 bukan politik, tapi karena nilai ekonomi kita, uang yang beredar di kita sudah cukup besar, APBN dan swasta,” ujarnya.
Untuk menuju negara maju, dia menekankan ada 4 hal penting yang diperlukan, yakni pembangunan infrastruktur yang masif, pembangunan sumber daya manusia, reformasi institutional, dan inovasi. “Untuk menjadi negara maju persoalan ini harus diberesin dulu, karena bahaya kalau gap terlalu besar,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post