youngster.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) Republik Indonesia mendorong koperasi dan pedagang pasar tradisional untuk mulai merambah pangsa pasar online. Untuk itu, Kemenkop UKM menggelar program “Pengembangan Pasar Rakyat” yang berfokus pada proses digitalisasi pasar.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM, Victoria br Simanungkalit mengatakan, program “Pengembangan Pasar Rakyat” merupakan respons atas fenomena banyak pasar tradisional di Indonesia yang tutup. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebutkan bahwa jumlah pasar tradisional turun drastis dari 13.540 menjadi 9.950 pasar dalam kurun waktu 2007 hingga 2011. Oleh karenanya, KemenkopUKM berusaha mempertahankan eksistensi pasar tradisional dengan memberikan ruang digital bagi pedagang pasar tradisional melalui program ini.
“Ke depan diharapkan digitalisasi koperasi dan pasar rakyat juga akan dilakukan di pasar-pasar yang telah kami revitalisasi sejak tahun 2003 – 2019 di seluruh Indonesia. Harapannya agar pelaku usaha di dalamnya dapat menuai manfaat yang lebih baik dari perkembangan pasar internet dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan anggota koperasi,” kata Victoria dalam keterangan resmi, Senin (9/11/2020).
Dia mengungkapkan, untuk proses digitalisasi KemenkopUKM menggunakan platform digital yang dikembangkan oleh inovator lokal, yakni Titipku. KemenkopUKM melalui tim Titipku nantinya akan memandu pedagang di kedua pasar untuk memulai berjualan secara online.
Aplikasi Titipku memungkinkan pedagang kecil di pasar tradisional untuk menjajakan produknya melalui kanal online, sehingga dapat menjamah pangsa pasar yang lebih luas. Konsep aplikasinya juga memungkinkan “Penjelajah” (pengguna Titipku) untuk membantu para pedagang memasukkan daftar produknya ke dalam aplikasi.
CEO Titipku, Henri Suhardja, mengungkapkan, UMKM adalah masa depan Indonesia. “Adanya kolaborasi antara KemenkopUKM, Dinas Koperasi, pengurus koperasi pasar, dan semua pedagang adalah solusi untuk kemajuan bersama. Di sisi lain, dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk membantu program Pengembangan Pasar Rakyat,” katanya.
Menurut Henri, tidak semua pelaku UMKM memiliki pemahaman digital atau internet yang baik. Adanya program ini akan membangun sebuah ekosistem digital di mana masyarakat di sekitar pasar juga dapat saling mendukung perekonomian hingga pada akhirnya dapat menguatkan koperasi pasar. Peran koperasi pasar sendiri juga diharapkan akan makin optimal dengan proses digitalisasi ini, sehingga koperasi pasar dapat menjadi lokomotif atau tulang punggung kesiapan pasar rakyat menuju era baru dalam perdagangan.
Program ini dimulai di dua pasar di Yogyakarta, yakni Pasar Ngoto dan Pasar Piyungan. Program ini akan berlangsung mulai 9 November 2020 hingga 31 Desember 2020.
STEVY WIDIA
Discussion about this post