youngster.id - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus memacu penelitian dan pengembangan teknologi untuk menangkal virus corona Covid-19 dengan menyiapkan pendanaan tahap kedua sebesar Rp 29,4 miliar.
Sebelumnya Kemenristek telah menyediakan Rp 60,6 miliar bagi perguruan tinggi dan beberapa lembaga penelitian untuk menangani pandemi. Dengan tambahan pendanaan tahap kedua, total anggaran yang disiapkan mereka mencapai Rp 90 miliar.
“Saya kira ini riset sangat berharga. Ada alternatif penyembuhan, selama vaksin belum ada,” kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brojonegoro dalam keterangan resmi, Selasa (19/5/2020).
Menteri menjelaskan, dana ini diperlukan untuk riset di empat objek terkait virus corona. Dia mengatakan target pertama adalah terapi penyembuhan covid-19 lewat plasma convalescent dan stem cell. Kedua, objek penelitian terkait serum anti covid-19.
Sasaran ketiga adalah pengembangan suplemen kesehatan. Menurut Bambang penelitian zat penambah daya tahan tubuh terhadap Covid-19 perlu dilakukan. “Sekarang kebanyakan klaim, tapi harusnya ada studi yang mendalam,” kata dia.
Riset akan dilakukan secara komprehensif dengan sejumlah evaluasi dan uji klinis pada hewan atau manusia. Bahkan menurutnya, suplemen harus dapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menunjukan keamanan bahan.
Objek terakhir adalah riset untuk meningkatkan kemampuan screening penyebaran covid-19. Bambang mengatakan ada beberapa komponen dari alat uji yang tidak tersedia di Indonesia sehingga harus dilakukan impor.
STEVY WIDIA
Discussion about this post