youngster.id - Saat ini, sekitar delapan juta anak di Indonesia merupakan pengguna aktif internet. Mereka berpotensi terpapar konten negatif, baik berupa kekerasan, pornografi, dan lainnya yang dapat merusak generasi muda.
Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengundang manajemen Tik Tok guna memperkuat perlindungan anak di Indonesia, khususnya dalam mewujudkan internet sehat bagi anak.
Sekretaris Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, pihaknya mengingatkan dan merangkul berbagai pihak untuk mewujudkan perlindungan anak, di antaranya melalui program internet sehat bagi anak.
“Perlindungan anak merupakan hal penting karena menyangkut masa depan bangsa,” kata Pribudiarta Nur Sitepu dalam keterangan resmi yang diterima Minggu (8/7/2018).
Pribudiarta mengungkapkan bahwa besarnya jumlah anak yang menggunakan internet saat ini tentunya tidak luput dari peran orang tua. Selain meningkatkan pendidikan dan kesadaran anak akan pentingnya berkreasi dan berkreativitas melalui konten positif, perlu adanya edukasi serta pengarahan bagi orang tua dalam mengasuh dan mendampingi anaknya dalam mengoperasikan internet secara sehat.
“Orang tua juga memiliki kewajiban untuk mendampingi dan mengawasi konten-konten yang diterima anak saat diberi izin menggunakan telpon genggam sekaligus mengakses internet,” kata dia.
Sementara itu, Senior Vice President Tik Tok, Zhen Liu, mengaku senang jika dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian PPPA dan Kemenkominfo. Ia berharap pemerintah dapat mendukung komitmen Tik Tok dalam meningkatkan perlindungan anak dengan memberikan pedoman yang harus dipatuhi serta memberikan materi edukasi untuk ikut mengampanyekan program kebijakan pemerintah.
“Tik Tok juga siap mewujudkan internet sehat bagi anak dengan mengembangkan bakat dan talenta serta semangat positif bagi anak di Indonesia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post