youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk Kominfo-Computer Security Incident Response Team (KCSIRT). Tim respon ini ditujukan untuk mengantisipasi insiden keamanan siber di lingkungan Kominfo.
Sekretaris Jenderal Kemkominfo Mira Tayyiba mengatakan, Kemkominfo perlu menyiapkan strategi dan langkah komprehensif, mulai dari antisipasi hingga penanggulangan dan pemulihan jika ada insiden keamanan siber.
“Untuk menjawab kebutuhan tersebut, khususnya pemulihan insiden keamanan siber, perlu dibentuk Computer Security Incident Response Team,” kata Mira, dalam keterangan resmi Kominfo, Jumat (2/7/2021).
Dia menjelaskan, KCSIRT memiliki tiga tujuan utama. Pertama adalah mewujudkan ketahanan siber yang andal dan profesional. Kedua, koordinasi dan kolaborasi layanan siber dan ketiga membangun kapasitas sumber daya keamanan siber.
Tim respons ini juga membuka beberapa kanal untuk menerima semua respon terkait masalah keamanan siber di lingkungan Kominfo, baik melalui form aduan di website, call center, atau WhatsApp.
“Selanjutnya tim akan memberikan peringatan terkait adanya insiden siber kepada pemilik sistem elektronik dan menyediakan informasi statistik terkait layanan,” katanya.
Mira mengatakan, Kominfo sadar bahwa penyelenggaraan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) oleh instansi pemerintah kerap menjadi sasaran serangan siber.Hal ini bisa mengganggu layanan publik sekaligus dapat menurunkan kredibilitas pemerintah.
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, Kemkominfo dan BSSN saling meningkatkan koordinasi guna menjaga ruang digital tetap sehat dan aman dari kejahatan siber.
Menurut Hinsa, Kominfo dan kementerian lain melakukan pembangunan, sementara upaya pengamanan dibantu oleh BSSN. Tugas pokok keduanya pun tak bisa dipisahkan. KCSIRT menurut Hinsa, akan membantu mengatasi masalah yang sifatnya teknis, misalnya DDoS, phishing, dan malware. Sementara Kemkominfo bertugas menangkap hoaks dan misinformasi.
“Intinya tugas pokok Kominfo-CSIRT adalah serangan yang bersifat teknis, karena kalau diserang, yang sifatnya teknis ini akan mengganggu, berdampak pada infrastruktur lain yang sudah terhubung,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post