youngster.id - Untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks, Institut Teknologi Del (IT Del) dan Cyberbit (PT Nusantara Siber Kreasi) menjalin menjalin kerja sama di bidang cyber security (keamanan siber).
Sebagai langkah awal, Cyberbit menyerahkan lima lisensi Not For Resale (NFR) dari platform pelatihan Cyberbit Cyber Range kepada IT Del. Lisensi ini memungkinkan dosen, instruktur, dan mahasiswa IT Del mengakses pelatihan keamanan siber yang komprehensif, mulai dari teori hingga simulasi praktis dunia nyata. Berbagai fitur pelatihan yang ditawarkan meliputi Cyber Range Training, Endpoint Detection and Response (EDR), Security Information and Event Management (SIEM), hingga Threat Hunting.
Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga S.T., mengatakan, dengan hadirnya platform Cyberbit Cyber Range, pihaknya optimis dapat mencetak talenta unggul dari IT Del yang siap berkontribusi memperkuat keamanan siber di tingkat nasional maupun global.
“Ini sejalan dengan cita-cita pendiri untuk menjadikan IT Del kampus unggulan di bidang keamanan siber. Kami percaya bahwa kolaborasi ini tidak hanya mendukung penguatan kapasitas akademik, tetapi juga menjawab kebutuhan industri di era digital saat ini,” ujar Arnaldo, dikutip Selasa (4/2/2025).
Keterampilan dalam keamanan siber merupakan kebutuhan yang mendesak di Indonesia. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa selama 2023 terdapat 403 juta serangan siber di Indonesia. Surfshark juga melaporkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan kebocoran data mencapai lebih dari 150 juta selama 10 tahun terakhir. Sementara itu, pada 2024 dalam riset yang dirilis oleh VIDA mengungkapkan bahwa berbagai ancaman digital, seperti deep fake, penipuan berbasis teknologi AI, pengambilalihan akun (account takeovers), dan serangan social engineering, telah mengalami peningkatan hingga 1.550% dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Sayangnya, kebutuhan ini tidak sebanding dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang keamanan siber. Studi ISC2 Cybersecurity Workforce Study 2022 menunjukkan bahwa secara global terdapat kekurangan sebanyak 3,42 juta profesional keamanan siber, dengan wilayah Asia-Pasifik mengalami kekurangan tenaga kerja terbesar sebesar 2,1 juta orang.
Cyberbit Cyber Range, sebagai solusi pengembangan keterampilan keamanan siber terkemuka di dunia, telah banyak diadopsi oleh sektor militer, pemerintah, dan korporasi. Program ini akan dapat meningkatkan kapasitas pengajar dan mendukung pembelajaran mahasiswa. Pengalaman yang diberikan tidak hanya teori, tetapi juga hands on labs dan simulasi skenario serangan siber dunia nyata, menjadikan kolaborasi ini sebagai langkah tepat dalam meningkatkan kesiapan keamanan siber di Indonesia.
M.InfoTech dan Direktur Cyberbit , Suwandy Wijaya mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan Institut Teknologi Del dalam memperluas akses pelatihan keamanan siber di Indonesia.
“Melalui Cyberbit Cyber Range, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman pelatihan yang realistis dan mendalam, sehingga para peserta siap menghadapi tantangan dunia siber yang semakin kompleks. Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan talenta dan memperkuat ekosistem keamanan siber di tingkat nasional,” kata Suwandy.
Guna mendorong semangat belajar dan mengasah kemampuan praktis mahasiswa, kerja sama ini akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kompetisi E-Sport Cybersecurity yang didukung penuh oleh Cyberbit. Kompetisi ini diharapkan menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menghadapi simulasi tantangan nyata dalam dunia keamanan siber. (*AMBS)
Discussion about this post