youngster.id - AirAsia MOVE dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menjalin kerja sama terpadu sejak Juli hingga Oktober 2025 untuk memperkuat promosi pariwisata Indonesia di pasar Malaysia. Melalui rangkaian inisiatif digital dan luring terintegrasi, data AirAsia MOVE mencatat peningkatan sebanyak 2.636 turis asal Malaysia, dengan total kunjungan mencapai lebih dari 68 ribu orang dalam 50 hari.
Country Head AirAsia MOVE Indonesia Arbi Wienandar mengungkapkan, melalui sinergi antara data, teknologi, dan promosi digital, pihaknya dapat mendorong peningkatan wisatawan asing, serta pertumbuhan industri lokal secara berkelanjutan.
“Ke depan, AirAsia MOVE berkomitmen untuk terus mendukung visibilitas pariwisata Indonesia ke lebih banyak daerah, serta menarik lebih banyak potensi turis dari kawasan Asean,” ujarnya dikutip Jumat (31/10/2025).
Sejalan dengan kampanye utama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang bertajuk “Wonderful Indonesia”, kolaborasi bertema #MacamLokal ini mengajak turis Malaysia menikmati kuliner, budaya, alam, dan keramahan masyarakat Indonesia secara langsung. Kampanye ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas, seperti familiarisation trip bersama KOL Malaysia, promo tiket pesawat dan hotel di aplikasi AirAsia MOVE, hingga konten digital yang menyoroti keindahan Nusantara.
Kampanye mencakup kota utama, seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya, serta kota wisata, Bandung dan Yogyakarta. Kemitraan ini turut mendukung industri pariwisata lokal, serta memperkuat pelestarian budaya di tengah dinamika kawasan Asean.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini menambahkan, kemitraan dengan AirAsia MOVE merupakan contoh nyata sinergi publik-swasta yang efektif dalam memajukan industri pariwisata nasional.
“Dengan peningkatan lebih dari dua ribu wisatawan Malaysia, kami dapat mengidentifikasi pola perjalanan yang lebih spesifik, merancang strategi pemasaran yang lebih relevan, juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat global,” ucapnya.
Selain menghasilkan capaian jumlah wisatawan yang signifikan, data internal AirAsia MOVE juga mencatat sejumlah temuan menarik mengenai tren perjalanan turis Malaysia berikut ini:
Millennial dan Gen Z jadi penggerak utama
Pelancong Malaysia yang datang ke Indonesia didominasi oleh segmen millennial dan Gen Z, dengan 74% berusia 20–44 tahun. Generasi ini dikenal aktif bepergian, haus akan pengalaman baru, dan gemar membagikan momen perjalanan di media sosial. Hal ini menjadikan mereka penggerak tren digital yang turut memperluas eksposur destinasi Indonesia di ranah daring, menciptakan efek domino bagi promosi wisata secara organik.
Produk lokal diburu oleh warga Malaysia
Riset internal AirAsia MOVE menemukan bahwa jenama kosmetik dan fashion indie Indonesia, kini tengah naik daun di kalangan masyarakat Negeri Jiran. Selain itu, ada pula yang secara khusus datang ke Indonesia untuk membeli bahan kain. Tren ini mencerminkan wisata belanja, serta interaksi langsung dengan kuliner khas, pasar tradisional, dan produk kriya menjadi magnet tersendiri bagi pelancong asal Malaysia saat berkunjung ke Indonesia.
Keterjangkauan harga tetap yang utama
Selama periode kampanye, tercatat lebih dari 5.300 pengguna melakukan pencarian tiket pesawat dari Malaysia menuju Jakarta, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta setiap harinya di aplikasi AirAsia MOVE. Mereka umumnya menghabiskan waktu 2–3 malam di Indonesia, dengan rata-rata pengeluaran Rp730 ribu per malam untuk akomodasi. Pola ini mengindikasikan kecenderungan untuk memilih liburan singkat yang tetap mengutamakan keterjangkauan harga, sejalan dengan nilai yang terus diusung oleh AirAsia MOVE.
STEVY WIDIA
