youngster.id - Zaman sekarang smartphone sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Namun terkadang, dalam perjalanan gadget ini kehabisan daya. Masalalh ini coba diberi solusi oleh ReCharge, startup asal Indonesia yang menyediakan jasa layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia.
Startup berbendera PT Jalan Terus Saja ini mengenakan biaya sewa power bank untuk masa sewa 24 jam sebesar Rp10.000. Mesin-mesin ini berada di 100 lokasi publik di kawasan Jabodetabek, seperti mal, rumah sakit, sekolah, gedung perkantoran, dan sebagainya. Contohnya, Mal Pondok Indah, Pacific Place, FX Sudirman, Mal Kelapa Gading, Kuningan City, Bintaro Jaya Xchange, Living World, Mega Bekasi Hypermall, Mall BTM Bogor, dan lain-lain. Serta di sejumlah lokasi lainnya seperti gedung perkantoran, restoran, sekolah, balai pertemuan dan tempat-tempat hiburan.
Dick Listijono, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) ReCharge, menjelaskan di lokasi-lokasi tersebut masyarakat bisa menyewa power bank dari mesin ReCharge dengan harga terjangkau, yakni Rp 10 ribu per hari (24 jam). Jika masa sewanya habis, power bank-nya bisa dikembalikan di mesin di lokasi mana pun.
“Kami melihat masyarakat Indonesia pada usia produktif sangat lekat dengan ponsel dan memiliki kebutuhan tetap terkoneksi, karena daya baterai ponsel seperti ‘nyawa’ produktivitasnya. ReCharge berkomitmen memberikan solusi yang dapat diakses dengan mudah, terjangkau, dan fleksibel, yakni fasilitas sewa power bank di berbagai lokasi yang tersebar di mana-mana, dengan pengembalian power bank tersebut dapat dilakukan di lokasi berbeda, sehingga pengguna tidak perlu khawatir produktivitasnya akan terganggu,” kata Dick dalam keterangannya, Rabu (24/10/2018) di Jakarta.
Untuk penggunaan layanan ReCharge cukup mudah. Caranya, calon penyewa terlebih dulu mengunduh aplikasi ReCharge melalui Google Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS. Setelah itu, cari lokasi station terdekat melalui fitur “Cari ReCharge”. Lalu segera memulai langkah penyewaan dengan melakukan top up saldo baik melalui tunai atau non tunai.
Jika saldo sudah terisi, pindai QR code pada layar ReCharge Station, pilih tipe kabel yang sesuai kebutuhan (lightning, android atau USB Type C). Setelah semua langkah itu dilakukan, power bank ReCharge keluar secara otomatis dari ReCharge Station. Power bank pun siap untuk digunakan.
“Mudah-mudahan kehadiran ReCharge bisa memberikan dukungan kepada masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan produktivitas kesehariannya dan menduking mobilitas dengan menjaga daya ponsel agar tetap terkoneksi dengan baik,” ujar Dick.
Sejak beroperasi pada Maret lalu, aplikasi ReCharge telah diunduh lebih dari 50.000 orang. ReCharge menargetkan hingga akhir tahun ini jumlah station di Jabodetabek bertambah minimal dua kali lipat dari jumlah saat ini yang 200 station.
STEVY WIDIA