youngster.id - Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh seller saat ini yaitu lamanya proses pencairan dana dari pembayaran metode COD (Cash On Delivery). Ketika pelanggan membayar dengan tunai pada saat pengiriman barang, seller harus menunggu untuk mendapatkan dana yang mereka terima.
Beberapa faktor yang menyebabkan lamanya proses pencairan dana COD seperti ketergantungan pada pihak ketiga, proses administrasi, kebijakan platform atau penyedia jasa layanan COD.
Menyikapi permasalahan tersebut, startup logistik KiriminAja meluncurkan program COD Advance. Program layanan ini menjamin dana COD cair hingga 50% saat paket diterima kurir, sehingga cash flow dari para pebisnis semakin terjaga tanpa menunggu lebih lama lagi untuk pencairan dana.
“KiriminAja sebagai Platform pertama saat ini yang menyediakan COD Advance 50%, tujuan kami untuk semakin mempertegas komitmen dalam kemajuan UMKM di seluruh Indonesia. Kami juga akan selalu melakukan inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pebisnis maupun seller,” kata CEO KiriminAja Fariz GTJ, dikutip Senin (12/6/2023).
Dijelaskan Senior Finance Manager KiriminAja, Oka Mahendra, kategori yang dapat menikmati program terbaru dari KiriminAja ini merupakan pemilik bisnis dengan kebutuhan pengiriman COD, pemilik bisnis online dengan pengiriman COD rata-rata 3.000 resi setiap bulannya serta mampu membuktikan potensi pengiriman 3 bulan terakhir (meliputi rekening koran) para member.
“Akan menjadi keuntungan tersendiri jika para pebisnis dapat menggunakan program yang ditawarkan oleh KiriminAja serta menerima pembayaran tunai pada saat pengiriman karena memungkinkan mereka meningkatkan penjualan dengan menjalin bisnis dengan para pelanggan,” kata Oka.
Metode pembelian barang dengan menggunakan pilihan fitur layanan COD masih sangat diminati oleh masyarakat Indonesia terutama di wilayah kota kecil.
Berdasarkan Laporan Statistik E-Commerce dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dari total 17 ribu transaksi yang terjadi sepanjang tahun 2019, ada 73,04% pembeli yang memilih bertransaksi dengan sistem pembayaran COD, 21,2% bertransaksi dengan transfer bank dan 4,67% dengan e-wallet atau dompet digital. Sementara itu, sisanya bertransaksi dengan kartu kredit dan metode lainnya.
HENNI S.