youngster.id - Teknologi digital diprediksi akan merevolusi berbagai bidang kehidupan manusia dan membangun dunia yang lebih terhubung, cerdas serta digital. Untuk mendukung transformasi digital di Indonesia dibutuhkan kolaborasi dan inovasi dari seluruh pihak, termasuk para ilmuwan.
Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno mengatakan, saat ini, penting bagi seluruh asosiasi industri untuk senantiasa berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia sebagai upaya pemulihan ekonomi dan mencegah dari ancaman krisis.
“Digitalisasi dan transformasi harus menjadi inti dari setiap inovasi yang kita buat bersama. Dalam hal ini, kolaborasi kami dengan penyedia TIK global terkemuka seperti Huawei dapat membantu menerapkan transformasi yang lebih komprehensif yang sesuai dengan standar teknologi yang diakui secara internasional, meningkatkan kesiapan digital dan menyediakan penguatan yang diperlukan bagi infrastruktur jaringan,” kata Sarwoto dalam gelar Huawei Indonesia Innovation Open Day, bertajuk Transformasi Digital untuk Indonesia yang Lebih Terhubung dan Cerdas baru-baru ini di Jakarta.
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif. Menurut dia, survei APJII pada tahun 2021, 77% penduduk Indonesia atau setara dengan 210 juta telah terhubung ke Internet. Namun, masih ada sisa populasi yang belum terhubung.
“Ke depan, kita perlu meningkatkan upaya bersama untuk menjembatani kesenjangan digital,” katanya.
Dia menilai, Huawei sebagai salah satu penyedia TIK yang memiliki komitmen kuat untuk menghubungkan yang tidak terhubung melalui inovasi pengembangan infrastruktur jaringan.
Sementara itu, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, konferensi ini bertujuan untuk menyediakan platform kolaborasi serta memfasilitasi pertukaran gagasan antar para pelaku dan pemangku kepentingan terkemuka mengenai digitalisasi sebagai upaya dalam mendorong transformasi digital Indonesia.
“Kami menyebutnya Intelligent World 2030. Di dunia ini, teknologi digital akan merevolusi segalanya, dari hidup keseharian hingga operasi industri. Dalam hal inovasi, Huawei percaya pada kekuatan kolaborasi. Kami percaya berkat kerja sama dengan para mitra dari industri dan akademis, kita dapat memformulasikan sinergi yang lebih kuat bagi Indonesia yang lebih inovatif dan dinamis,” kata Jacky.
Dia menegaskan, Huawei yakin Indonesia akan menjadi hub yang paling inovatif bagi perkembangan di masa depan. Gelaran KTT G-20 di bulan November adalah momentum bagi Indonesia untuk memainkan peran kepemimpinannya di kancah global.
Konferensi ini dihadiri juga oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (Apjatel), Asosiasi IOT Indonesia (Asioti), Asosiasi Big Data dan AI (ABDI), Hotel Information and Technology Association Indonesia (HITA), Indonesia Cyber Security Forum, ISACA Indonesia Chapter, Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia serta akademisi TIK dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Telkom, Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Bunda Mulia.
STEVY WIDIA