youngster.id - Tujuan pembangunan ekonomi kreatif dan digital pada tahun 2035 adalah untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju. Untuk mendukung hal itu, Huawei, penyedia solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) global berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk perkuat ekosistem AI dan 5G di Indonesia.
Prof Bambang Brodjonegoro Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengatakan, kolaborasi triple helix antara pihak akademisi, pemerintah, dan industri yang telah terjalin ini diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan ekonomi kreatif dan digital pada tahun 2035 sebagai tahapan dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
“Melalui kolaborasi sinergis ini, BPPT sebagai lembaga penelitian akan dapat memperoleh informasi-informasi teraktual dari Huawei terkait kebutuhan industri. Sebaliknya, Huawei akan mendapatkan pemahaman tentang penelitian-penelitian yang dikembangkan di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi cikal bakal upaya Indonesia untuk makin berdayasaing dalam Revolusi Industri 4.0 melalui inovasi di bidang sains dan teknologi, khususnya inovasi di bidang digital,” ungkap Menristek dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020).
Dia menegaskan, kolaborasi BPPT dengan Huawei sebagai salah satu pemimpin teknologi dunia, merupakan simbol dari open innovation sekaligus bagian dari komitmen untuk mengakselerasi terbangunnya ekosistem digital Indonesia yang tangguh berbasis inovasi melalui sinergi strategis triple-helix.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia dan Hammam Riza Kepala BPPT, disaksikan oleh Menristek Prof Bambang secara daring.
“Melalui kerja sama ini, kami akan menerima manfaat dari alih pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh Huawei di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G,” kata Hammam.
Dia menambahkan, selain akan berbagi pengalaman globalnya, Huawei juga akan terlibat dalam pengembangan kompetensi SDM di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G, serta terlibat dalam pembangunan ekosistem berbasis teknologi-teknologi tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri digital Indonesia menuju pengembangan Indonesia Cloud System.
“Alih pengetahuan dan teknologi di bidang kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G oleh Huawei diharapkan juga akan meningkatkan peran audit teknologi dalam Making Indonesia 4.0, serta berkontribusi terhadap Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial,” ujarnya.
Sementara itu, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan, dukungan alih pengetahuan dan teknologi terdepan merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Huawei sejak kehadirannya di Indonesia 20 tahun lalu.
“Bagi Huawei, kerja sama dengan BPPT merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan kami di bidang pengembangan teknologi-teknologi terdepan, khususnya kecerdasan artifisial, Cloud dan 5G. Kerja sama ini juga menjadi penegasan kesiapan Huawei dalam mendukung sinergi triple-helix yang telah menjadi misi serta komitmen BPPT untuk membangun Indonesia sebagai bangsa dan negara maju berbasis inovasi, serta dalam membentuk ekosistem Industri Teknologi Digital Nasional, melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi,” kata Chen.
Huawei yang tahun ini menempati peringkat keenam perusahaan paling inovatif di dunia, telah menjalin kemitraan global dengan lebih dari 300 perguruan tinggi dan lebih dari 900 lembaga riset di seluruh dunia untuk mendukung pengembangan inovasi yang berguna bagi terbangunnya dunia yang makin cerdas dan lebih baik di berbagai lini kehidupan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post