Kolaborasi Indosat, ITA, dan Tsinghua University Bentuk AI Application Cooperation Center

Peluncuran AI Application Cooperation Center pada ajang China–ASEAN AI Ministerial Roundtable 2025. (Foto: istimewa/IOH)

youngster.id - Indosat Ooredoo Hutchison, Indonesia Technology Alliance (ITA), dan Tsinghua University Wuxi Research Institute of Applied Technologies (Tsinghua University) berkolaborasi mendirikan AI Application Cooperation Center di Indonesia. Fokus kerja sama ini terletak pada penerapan praktis AI di sektor-sektor strategis.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Nezar Patria mengungkapkan, kolaborasi ini diharapkan menjadi landasan bagi potensi kemitraan strategis antara National Development and Reform Commission (NDRC) of the State Council of the People’s Republic of China dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia dalam pengembangan kapabilitas AI kedua negara.

“Langkah ini menjadi penanda penting menuju era teknologi baru Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kita dapat mempercepat adopsi AI di Indonesia sekaligus memberi kontribusi bagi kemajuan teknologi, tidak hanya di kawasan, tetapi juga di tingkat global,” katanya dikutip Senin (22/9/2025).

Pengumuman ini dilakukan pada ajang China–ASEAN AI Ministerial Roundtable 2025. Fokus kerja sama ini terletak pada penerapan praktis AI di sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan agrikultur (ketahanan pangan), bidang yang menjadi prioritas pembangunan jangka panjang dan inklusi digital di Indonesia.

Sementara itu, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, dengan basis pelanggan seluler terbesar dan infrastruktur jaringan yang luas, Indosat memiliki posisi strategis untuk menghadirkan inovasi AI dari laboratorium hingga ke kehidupan sehari-hari jutaan masyarakat. Mulai dari memperluas akses kesehatan, pendidikan, dan agrikultur digital hingga menyiapkan generasi baru talenta AI lokal, Indosat akan menjadi penghubung antara riset global dan kebutuhan nyata masyarakat Indonesia.

“AI dapat menjembatani kesenjangan sumber daya yang selama ini membatasi kesempatan yang setara bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan agrikultur. Dengan bekerja sama bersama Tsinghua University dan ITA, kami ingin menghadirkan solusi AI yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia, sekaligus menyiapkan generasi penerus talenta AI,” katanya.

Chairman Indonesia Technology Alliance (ITA) Justisiari P. Kusumah menambahkan, kemitraan ini menunjukkan kekuatan sinergi antara visi pemerintah, keahlian industri, dan riset akademik dalam menghasilkan penerapan AI yang nyata.

“Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan pengembangan AI di Indonesia bersifat inklusif, berdampak, dan sejalan dengan aspirasi jangka panjang bangsa,” ujarnya.

Sementara itu,  Honorary Dean of the Institute for Artificial Intelligence Tsinghua University Zhang Bo menyoroti luasnya penerapan AI di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, dan keuangan, serta perannya dalam mendorong pemerataan akses pendidikan dan distribusi sumber daya medis.

“Kerja sama ini akan semakin memperdalam pertukaran pengetahuan dan kolaborasi teknis antara kedua negara di bidang kecerdasan buatan,” ujarnya.

AI Application Cooperation Center ini ditargetkan mulai beroperasi awal tahun depan.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version