Kolaborasi PSF dan Pemkab Kediri Gelar Lighthouse School Program

Lighthouse School Program

Kolaborasi Pemkab Kediri dan PSF Gelar Lighthouse School Program (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi siswa, terutama yang kurang mampu, serta mencegah putus sekolah, Putera Sampoerna Foundation (PSF) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri menjalankan Lighthouse School Program (LSP) di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School.

Rizqi Khoirunnisa, Program Specialist Coordinator Putera Sampoerna Foundation menyatakan bahwa program LSP ini dapat dijalankan atas dorongan Pemkab Kediri untuk bisa menyediakan akses pendidikan yang berkualitas yang juga bisa diakses oleh siswa yang tidak mampu.

Menurutnya, program ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan Pemkab Kediri dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan akses pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh siswa kurang mampu.

“Melalui kolaborasi dengan PSF, Lighthouse School Program (LSP) dijalankan di SMA Dharma Wanita 1 Pare, yang bertujuan untuk mencegah putus sekolah, mengurangi kemiskinan, serta mencetak lulusan berkualitas dengan keunggulan di bidang Leaderpreneurship, prestasi akademik dan non-akademik, serta melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” jelas Rizqi, Senin (11/11/2024).

Program Lighthouse School memberikan dampak yang sangat positif baik bagi siswa, guru, manajemen, tata kelola sekolah, hingga lingkungan sekolah di SMA Dharma Wanita 1 Pare.

Dr. Mokhamad Muhsin, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kediri menjelaskan bahwa kerja sama ini memperkuat komitmen Pemkab Kediri untuk memajukan pendidikan, menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademik dan memiliki keterampilan relevan untuk dunia kerja dan masyarakat.

“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di masa depan. Kolaborasi ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat lokal dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang luas,” ujar Muhsin.

Bentuk intervensi PSF di LSP Kediri dilakukan sejak Mei 2023 hingga Desember 2026. Kegiatan yang dilakukan antara lain seleksi guru, workshop dengan para pemangku kebijakan terkait, pelatihan dan pendampingan intensif, advokasi dan konsultasi, monitoring dan evaluasi, serta diseminasi. Selanjutnya, peran guru sebagai mercusuar untuk menyebarkan pengetahuan dari program ini kepada lebih banyak guru di Kediri dan sekitarnya, guna meningkatkan kompetensi dan mendukung kualitas pembelajaran.

“Sebagai pengaplikasian dan praktik terbaik dari program ini, kami menyelenggarakan diseminasi yang diselenggarakan pada 9 November 2024 diikuti oleh 180 peserta guru/ manajemen sekolah jenjang SMP di Kediri dan sekitarnya. Adapun diseminator merupakan guru dan manajemen dari SMA Dharma Wanita yang telah menerima pembinaan dari LSP-PSF. Topik yang akan menjadi materi workshop terkait dengan Kurikulum Merdeka,” ungkap Rizqi.

LSP merupakan program intervensi intensif di sekolah yang bertujuan memenuhi Standar Nasional, melanjutkan tahun pertama pelaksanaannya di empat wilayah: Baubau, Sulawesi Tenggara; Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah; Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat; dan Kota Kediri, Jawa Timur. Di tahun yang sama, PSF-SDO merampungkan program LSP di Buleleng, Bali, dan diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.

 

HENNI S.

Exit mobile version