youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) meluncurkan program pelatihan UMKM digital. Program ini merupakan program pendampingan bagi UMKM untuk melakukan on boarding, khususnya yang berada di luar pulau Jawa terutama di wilayah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T) dan daerah pariwisata super prioritas.
“Program ini merupakan perluasan program pelatihan UMKM digital sebagai wujud dan komitmen pemerintah dalam memajukan, memperkuat dan memberdayakan mitra UMKM dan ultra mikro di Tanah Air,” ujar Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dalam keterangannya, Senin (5/10/2020).
Menteri Johnny menekankan bahwa UMKM dan ultra mikro memiliki kontribusi yang cukup signifikan kepada perekonomian Indonesia. Sumbangsih atau kontribusi UMKM dan ultra mikro terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kisaran lebih dari 60%.
Merespons peluang tersebut, Johnny mengatakan pemerintah terus mengupayakan pendampingan ultra mikro untuk perluasan aktivitas bisnis ke ruang-ruang digital yang disebut digital on boarding.
“Aspek ini perlu dioptimalkan, mengingat UMKM ultra mikro go onlinebaru menyentuh sekitar 14,6% atau setara dengan 9,4 juta dari jumlah UMKM ultra mikro secara nasional, sekitar 64 juta seluruhnya,” kata Menkominfo.
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dengan durasi program selama 2,5 bulan yang didukung oleh kurikulum dengan 60 modul pilihan. Program ini adalah bentuk intensifikasi kegiatan pendampingan yang umumnya dilakukan hanya dalam 3-7 hari pelatihan.
“Khusus untuk 60 modul ini pendampingan diberikan 2,5 bulan, karenanya kita harap hasil dari pendampingan ini tentu akan meningkatkan peran on boarding UMKM dan ultra mikro Indonesia,” ujar Menteri Johnny.
Program ini akan diikuti oleh sekitar 2.000 UMKM dan ultra mikro, baik di level on boarding, masuk ke bisnis digital, maupun upscalingatau pengembangan bisnis di ruang digital.
Melalui program ini peserta diharapkan dapat memaksimalkan karakteristik dan keunikan perekonomian lokal di kawasannya sebagai nilai tambah untuk mengembangkan usahanya.
“Pendekatan pendampingan yang menyeluruh ini diperlukan agar para pegiat UMKM dan ultra mikro tidak hanya berhenti pada tahap on boarding saja, tapi memanfaatkan ruang digital secara lebih produktif hingga melakukan perluasan usaha atau yang disebut upscaling secara nasional maupun internasional,” kata Menkominfo Johnny.
STEVY WIDIA