Kurangi Jejak Karbon, Dell Technologies Buka Layanan Daur Ulang di Indonesia

Monitor Layar Sentuh Interaktif Dell 86 4K. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk menekan jejak karbon Dell Technologies, menghadirkan layanan asset recovery services (ARS) di Indonesia. Layanan daur ulang produk Dell ini berlaku untuk semua laptop, desktop, server, peripheral, atau aksesori.

Vice President Commercial Client Services Portfolio Dell Technologies Jefferson Raley mengatakan, setiap tahun, dunia menghasilkan jutaan metrik ton sampah elektronik dan listrik yang sangat merusak planet. Hal itu terjadi karena perangkat-perangikat tersebut tidak dibuang dengan proses yang benar.

“Layanan asset recovery service adalah langkah penting untuk membantu pelanggan menyingkirkan perangkat yang sudah selesai masa pakainya secara bertanggung jawab dan mengurangi total jejak karbon lingkungan,” ujar Raley, dalam pernyataannya, Rabu (13/04/2022).

Menurut dia, sejak 2008 Dell telah memproses lebih dari 2,5 miliar barang elektronik melalui program “ambil kembali” (take back). Langkah ini sekaligus telah membantu banyak perusahaan menyingkirkan aset-aset TI yang sudah selesai digunakan secara berkelanjutan.

Dengan ARS, Dell memberikan penawaran standar, mudah, dan modern untuk membantu upaya pelanggan melakukan daur ulang perangkat TI-nya sesuai kebutuhan.

Penawaran tersebut termasuk melaui layanan portal online mandiri baru yang mempermudah perusahaan menyingkirkan aset-aset tersebut. Bahkan, portal mampu memberikan perkiraan nilai aset yang akan disingkirkan pengguna secara langsung (real-time).

“Peningkatan layanan untuk mendaur ulang perangkat elektronik dan TI secara aman ini menegaskan komitmen kami untuk mewujudkan tujuan ambisius perusahaan mendaur ulang atau menggunakan kembali satu perangkat untuk setiap unit perangkat yang terjual pada 2030,” tegasnya.

Raley menjelaskan, dengan langkah itu, Dell Technologies menyederhanakan pengalaman pelanggan menggunakan layanan asset recovery dengan tidak menerapkan batas minimum bagi perusahaan, kecil maupun besar, untuk mengelola tenaga kerjanya, baik secara terpusat atau dari jarak jauh.

Layanan tersebut pun menawarkan fleksibilitas dan kendali untuk mengawasi dan melacak semua proses secara online melalui portal layanan mandiri.

“Pelanggan juga dapat memanfaatkan fitur estimasi nilai aset di portal secara real-time untuk mengetahui nilai maksimal dari perangkat TI, dan menyederhanakan siklus hidup semua perangkat tersebut,” pungkas Raley.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version