youngster.id - Di tengah berbagai ketidakpastian fluktuasi ekonomi dunia, PT Bank Seabank Indonesia terus melanjutkan tren pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025. Dalam laporan Kuartal III-2025 banyak capaian yang berhasil diraih SeaBank secara bisnis, seperti peningkatan laba bersih hingga 40% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Direktur Utama SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan, hal ini tak lepas dari terus meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap SeaBank.
“Selain karena strategi bisnis yang tepat dan aman, tumbuhnya bisnis SeaBank juga didukung oleh semakin meningkatnya kepercayaan nasabah,” ucapnya dikutip Sabtu (15/11/2025).
Sasmaya mengungkapkan, sampai dengan posisi 30 September 2025, total aset Bank mencapai Rp39,6 triliun, meningkat sebesar 20% yoy, dengan tingkat pengembalian aset (ROA) tetap tumbuh menjadi 1,9%. Kenaikan aset (yoy) terutama berasal dari optimalisasi penyaluran kredit untuk joint financing, channeling dengan P2P lending, serta direct lending.
Kredit tercatat tumbuh 45% yoy menjadi sebesar Rp28,6 triliun dengan rasio NPL terjaga di angka 1,9%. Sementara total DPK naik menjadi Rp30,5 triliun atau naik 20% (yoy), disebabkan oleh pertumbuhan DPK dalam bentuk Giro Korporasi dan Tabungan ritel, yang berdampak pada kenaikan rasio CASA menjadi 68% dari 65% pada periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, SeaBank berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp523,9 miliar dengan laba setelah pajak tercatat sebesar Rp408,5 miliar, naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba ini juga didukung oleh efisiensi operasional bank, terlihat dari rasio CIR yang membaik menjadi 21,5% dari 25,8%. Rasio lainnya seperti likuiditas dan permodalan tercatat tetap stabil dan kuat, di atas ketentuan regulator.
“Hingga akhir September 2025, SeaBank telah melayani rata-rata 9 juta transaksi per hari dengan perputaran uang mencapai Rp4,6 triliun,” ucapnya.
Selain itu, Sasmaya mengatakan, bank digital ini juga terus mendorong perluasan edukasi literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya aktivitas yang dilakukan SeaBank dalam mengisi program Bulan Inklusi Nasional yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mulai dari edukasi pelindungan konsumen baik online maupun offline hingga webinar edukasi literasi keuangan bagi mahasiswa di daerah perbatasan.
SeaBank juga turut mendukung perluasan inklusi keuangan melalui program kode referal “Undang Teman”. Program ini mendorong masyarakat untuk saling mengajak menggunakan layanan perbankan digital SeaBank, sekaligus memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan yang aman, mudah, dan terjangkau.
“Inisiatif ini diharapkan mampu membantu meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat tentang keuangan digital di Indonesia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
