youngster.id - Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua bisnis, termasuk startup. Startup decacorn seperti Gojek pun mengambil langkah strategis agar ekosistem bisnis tetap bertahan bahkan berkembang di masa sulit ini.
Bagi Startup seperti Gojek mengaku diuntungkan oleh core business dan multiple business yang dijalankan. Gojek, misalnya, meskipun beberapa layanan terdampak, namun mereka masih memiliki banyak layanan yang membuat mereka bisa bertahan. Saat GoLife harus ditutup karena termasuk kategori layanan dengan sentuhan fisik, dan GoRide dihentikan sementara pada saat PSBB, mereka masih punya GoSend, GoFood dan GoMart, GoTix dan GoGames. Ini menunjukkan ketahanan bisnis dan kenaikan permintaan.
“Kami berupaya untuk menjadi andalan bagi masyarakat dengan menghadirkan solusi inovatif melalui ekosistem digital yang membantu masyarakat untuk tetap produktif yang mengedepankan aspek Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K), ” ujar Nila Marita, Chief of Corporate Affairs Gojek dalam webinar bertema ‘Startup Indonesia di Tengah Pandemi’, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, menurut Nila, Gojek juga memiliki komitmen jangka panjang untuk mendorong agar UMKM terus bertumbuh walaupun di tengah pandemi. Melalui inisiatif #MelajuBersamaGojek Gojek memberikan solusi inklusif dan komprehensif (hulu ke hilir) bagi UMKM untuk go-digital. Melalui semangat gotong royong, Gojek menggandeng berbagai pihak termasuk pemerintah untuk memberikan solusi UMKM naik kelas.
Selain itu, kata Nila, Gojek juga fokus ke area dimana mereka bisa saling bekerja sama, terutama dengan para pemain besar dan terbaik di masing-masing industri.
Optimisme juga dikemukakan oleh Devina Halim, Vice President of Investment East Ventures. “Juni lalu itu waktu puncak dari kondisi ini, kami mulai melakukan round call ke 160 startup. Tujuan untuk mengetahui mindset para founder, lalu seberapa banyak cash yang mereka punya. Kita harus tahu posisi financial mereka, termasuk cost cutting strategy,” ungkap Devina,
Menurut dia, dari langkah-langkah tersebut maka akan diketahui strategi yang dijalankan berikutnya, yakni mengeluarkan keputusan untuk meng-cut pengeluaran yang tak penting dan fokus pada layanan andalan.
Devina mengakui, sejak pandemi sampai April kemarin, masih ada sekitar 100 startup asuhan East Ventures yang masih bertahan dan aktif. Pasalnya, mereka telah membuat kategorisasi startup berdasarkan dampak pandemi. Mulai dari Very Badly Impacted (seperti online travel dan booking hotel), Slightly Impacted, sampai Unique Company atau perusahaan baru yang muncul karena inovasi baru dan membuat mereka bisa bertahan.
Dari langkah-langkah tersebut maka akan diketahui strategi yang dijalankan berikutnya, yakni mengeluarkan keputusan untuk meng-cut pengeluaran yang tak penting dan fokus pada layanan andalan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post