youngster.id - Bukareksa dari Bukalapak telah menghadirkan layanan investasi untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sejak akhir 2016 lalu. Kini Bukareksa telah memiliki 21.000 nasabah hingga Maret 2017 ini.
Pendiri dan CEO Bukalapak.com Achmad Zaky mengatakan BukaReksa merupakan fitur yang menyediakan produk Reksa Dana untuk para pengguna Bukalapak. Di mana dari 21.000 nasabah Bukareksa selama 3 bulan ini, didominasi dari penjual Bukalapak yang merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), selain pembeli di Bukalapak.
“Marketnya besar mengingat ada 1,3 juta UKM yang telah bergabung di Bukalapak. Sejauh ini, antusiasme UKM juga bagus, untuk investasi,” ujar Achmad Zaky CEO Bukalapak dalam siaran pers baru-baru ini.
Menurut Zaky, tujuan Bukareksa yaitu untuk menyediakan alat investasi UKM agar UKM memiliki pemahaman dan mempunyai dorongan untuk berinvestasi.
“Bukalapak sebagai perusahaan teknologi, ingin menghadirkan solusi terkait investasi yang selama ini masih bergantung keberadaan kantor cabang, untuk investasi tidak ribet, sekarang dengan ada teknologi Bukareksa dan caranya mudah, sudah bisa berinvestasi,” ujarnya.
Dia menambahkan pengguna Bukalapak dapat membeli produk Reksa Dana yang diinginkan dengan sistem pembayaran yang beragam dan mudah. Di mana menyimpan uang dalam bentuk Reksa Dana lebih menguntungkan karena memberikan imbal hasil atau return yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan konvensional di bank.
“Untuk return investasi, net 0,6% sebulan dan setahun bisa 7% sampai 8%,” katanya.
Bahkan, kata Zaky, nasabah Bukareksa dapat berinvestasi dengan nilai Rp10.000 saja. Reksa Dana di BukaReksa merupakan produk investasi yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ada yang berinvestasi Rp10.000 sampai dengan Rp2,5 miliar dan tetap dilayani,” ujarnya.
Saat ini, Bukareksa dikelola oleh Bukalapak dengan menggaet beberapa partner diantaranya Bank CIMB Niaga dan Mandiri untuk layanan investasi syariah. Ke depannya, Bukalapak akan fokus untuk mengenalkan produk finansial Bukareksa secara lebih luas.
STEVY WIDIA